Deliserdang (buseronline.com) – PON XXI Aceh-Sumut mencatatkan sejarah baru sebagai PON terbesar yang pernah diadakan di Indonesia. Hal ini disampaikan oleh Pj Gubernur Sumut, Agus Fatoni, pada acara penutupan PON XXI di Stadion Utama Sport Centre Sumut, Deliserdang, Jumat malam.
“Terima kasih kepada Aceh dan Sumut yang ditunjuk sebagai tuan rumah. PON XXI menorehkan sejarah sebagai PON terbesar dalam sejarah Indonesia, bahkan ini adalah pertama kalinya dilaksanakan di dua provinsi dengan jumlah peserta terbanyak,” ujar Fatoni.
PON XXI menampilkan 65 cabang olahraga yang dipertandingkan, ditambah 11 cabor eksibisi. Jumlah ini merupakan yang terbanyak dalam sejarah penyelenggaraan PON. Selain itu, perhelatan ini juga membawa dampak positif bagi perekonomian dan pariwisata Sumut yang mengalami peningkatan selama ajang berlangsung.
Pelaksanaan PON XXI juga menghasilkan fasilitas olahraga baru di Sumut, termasuk Stadion Madya Atletik yang bersertifikasi internasional, serta venue boling dan gateball yang dinobatkan sebagai yang terbaik di Sumut.
Pencapaian lainnya adalah jumlah volunteer yang turut serta dalam PON XXI Aceh-Sumut, mencapai 82.392 orang. Angka ini bahkan melampaui jumlah volunteer di Olimpiade, menjadikan PON XXI Aceh-Sumut sebagai perhelatan olahraga dengan jumlah sukarelawan terbesar di dunia.
Ketua KONI, Letjen Purn Marciano Norman, turut memuji PON XXI Aceh-Sumut sebagai PON terbesar sepanjang sejarah, tidak hanya dari segi jumlah cabang olahraga, tetapi juga karena banyaknya pemecahan rekor nasional.
Beberapa cabang yang mencatatkan pemecahan rekor adalah atletik dengan 7 rekor nasional dan 21 rekor PON, renang dengan 1 rekor nasional dan 17 rekor PON, selam kolam dengan 7 rekor nasional dan 6 rekor PON, serta angkat besi, panjat tebing, dan menembak yang turut menyumbang banyak pemecahan rekor.
Acara penutupan turut dihadiri oleh Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, dan Wakapolri Agus Andrianto. (R)