31 C
Medan
Senin, September 23, 2024

Mentan Dorong G20 Perkuat Produksi Pangan Berkelanjutan

Berita HariIni

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Brasil (buseronline.com) – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengajak negara-negara anggota G20 untuk bersama-sama meningkatkan produksi pangan yang berkelanjutan tanpa mengorbankan kelestarian sumber daya alam. Ajakan ini disampaikan dalam Pertemuan Menteri-Menteri Pertanian G20 di Chapada dos Guimaraes, Brasil, Kamis.

Dalam pertemuan tersebut, Amran menyampaikan apresiasinya kepada Pemerintah Brasil sebagai Presidensi G20 yang mengusung tema Membangun Dunia yang Adil dan Planet yang Berkelanjutan. Tema tersebut, menurutnya, sangat relevan untuk memandu diskusi terkait pertanian global dan ketahanan pangan, terutama menghadapi berbagai tantangan dunia saat ini.

Amran memaparkan empat poin penting dalam pidatonya. Pertama, ia menekankan bahwa sistem pangan global saat ini menghadapi tekanan besar akibat pertumbuhan populasi yang diproyeksikan mencapai 8,6 miliar pada 2030. Oleh karena itu, produksi pangan harus dilakukan seiring dengan upaya pelestarian sumber daya alam. Ia juga menegaskan komitmen Indonesia untuk terus mengembangkan sistem pertanian yang holistik dan berkelanjutan.

“Indonesia telah mencapai swasembada beras di beberapa tahun terakhir serta surplus produksi untuk komoditas jagung, bawang merah, minyak sawit, ayam, dan telur,” ungkapnya. Hal ini, menurut Amran, merupakan hasil dari strategi yang inovatif dan fleksibel.

Poin kedua, Mentan Amran menyoroti pentingnya petani keluarga, termasuk petani kecil, perempuan, dan pemuda dalam menjaga ketahanan pangan dan keberlanjutan sumber daya alam. Indonesia telah menerapkan Rencana Aksi Nasional Pertanian Keluarga yang diakui sebagai upaya penting untuk mendorong kesejahteraan masyarakat pertanian.

Ketiga, sektor perikanan juga menjadi perhatian utama Indonesia, mengingat 65% wilayah Indonesia adalah laut. Amran menyebutkan bahwa pada tahun 2023, Indonesia telah mengekspor 1,2 juta ton produk perikanan ke pasar internasional. Pemerintah Indonesia juga mengadopsi kebijakan Ekonomi Biru untuk menjaga kesehatan laut dan keberlanjutan sumber daya kelautan.

Poin keempat, Mentan Amran menekankan bahwa ketidakseimbangan perdagangan global berdampak pada ketahanan pangan negara-negara berkembang. Ia menyerukan pentingnya arus perdagangan yang transparan dan mudah diakses agar semua negara dapat mengatasi tantangan yang dihadapi dalam sektor pertanian.

Mengakhiri pidatonya, Amran menegaskan dukungan Indonesia terhadap dokumen hasil pertemuan tersebut dan menyerukan seluruh anggota G20 untuk memperkuat sistem pertanian dan pangan yang inklusif, tangguh, dan berkelanjutan.

“Dengan kerjasama yang erat, G20 dapat mengatasi tantangan global dan membangun masa depan yang lebih adil serta berkelanjutan,” tutupnya. (R)

Berita Lainnya

Berita Terbaru