30 C
Medan
Jumat, November 22, 2024

Presiden Jokowi Resmikan Smelter Freeport, Dorong Hilirisasi dan Penerimaan Negara

Berita HariIni

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Gresik (buseronline.com) – Presiden Jokowi meresmikan produksi smelter PT Freeport Indonesia yang terletak di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gresik, Jawa Timur, Selasa. Smelter ini dibangun dengan investasi sebesar Rp56 triliun dan merupakan langkah strategis dalam mendorong hilirisasi industri nasional, khususnya dalam pengolahan sumber daya alam.

Dalam sambutannya, Presiden Jokowi mengungkapkan bahwa pembangunan smelter ini tidak mudah dan melalui proses negosiasi yang panjang. “Setelah 30 bulan, alhamdulillah, hari ini kita resmikan,” ujar Jokowi. Smelter yang berdiri di atas lahan lebih dari 100 hektare tersebut memiliki kapasitas untuk memurnikan 1,7 juta ton konsentrat tembaga dari Papua setiap tahunnya.

Presiden juga menekankan dampak ekonomi yang signifikan dari smelter ini terhadap penerimaan negara. Dengan beroperasinya smelter, negara diperkirakan akan menerima pendapatan sekitar Rp80 triliun dari berbagai sumber, termasuk dividen, royalti, pajak penghasilan badan, pajak karyawan, serta pajak ekspor. “Ini angka yang sangat besar,” jelasnya.

Selain berkontribusi terhadap penerimaan negara, smelter ini diharapkan dapat memberikan dampak positif pada pertumbuhan usaha kecil dan menengah (UMKM) serta industri turunan tembaga di sekitar Gresik. Jokowi juga mengungkapkan bahwa kehadiran smelter ini akan membuka peluang bagi industri semikonduktor dengan produksi selenium sebagai salah satu hasil sampingan dari pemurnian tembaga.

Acara peresmian ini dihadiri oleh sejumlah pejabat penting, di antaranya Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, Menteri Investasi Rosan Roeslani, serta jajaran pimpinan PT Freeport Indonesia dan Freeport Mc-Moran.

Dengan beroperasinya smelter ini, Indonesia semakin memperkuat posisinya dalam mengolah sumber daya alamnya sendiri, mengurangi ekspor bahan mentah, dan mendorong pengembangan industri hilir di dalam negeri. (R3)

Berita Lainnya

Berita Terbaru