Jakarta (buseronline.com) – Sebanyak 15 universitas dari Indonesia dan Australia resmi menjajaki kerja sama dalam program Pendidikan Guru Indonesia-Australia (PGIA) yang bertujuan meningkatkan kualitas pendidikan guru di kedua negara. Acara peluncuran kerja sama ini di Hotel Sahid Jaya, Jakarta, Selasa.
Dalam sambutannya, Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Nunuk Suryani, menekankan komitmen untuk menjadikan profesi guru lebih bermartabat dan terhormat. “Kerja sama ini merupakan wadah untuk berbagi pengetahuan dan praktik baik dalam pendidikan guru,” ujarnya. Ia juga menambahkan bahwa peluncuran kerja sama ini merupakan hasil dari studi banding yang dilakukan ke Australia pada tahun 2022.
Nunuk menyoroti pentingnya penguatan kerja sama, terutama dalam memberikan beasiswa bagi guru sebagai kebijakan strategis untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (Dirjen PAUD Dikdasmen), Iwan Syahril, menekankan bahwa kolaborasi yang sukses harus mampu menghasilkan inovasi yang menjawab tantangan kontekstual dalam pendidikan. “Kami berharap kemitraan ini dapat menciptakan guru-guru hebat yang mampu membantu peserta didik mengembangkan potensinya,” katanya.
Sementara itu, Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Abdul Haris, menyatakan bahwa kolaborasi ini merupakan langkah positif menuju peningkatan standar pendidikan guru di Indonesia. “Kami berharap kerja sama ini akan meningkatkan kualitas pendidikan guru serta memberikan kontribusi pada tujuan yang lebih luas untuk meningkatkan kualitas pendidikan tinggi secara keseluruhan,” ujar Abdul.
Dalam acara tersebut, Duta Besar Australia untuk Indonesia, Penny Williams PSM, dan Australian Business Champion for Indonesia, Professor Jennifer Westacott AO, juga hadir. Jennifer menegaskan bahwa pendidikan adalah bagian penting dalam kerangka kerja sama antara Indonesia dan Australia, serta mendukung upaya untuk menghasilkan guru-guru berkualitas yang dapat membimbing generasi mendatang.
Universitas yang terlibat dalam kerja sama ini terdiri dari 10 universitas Indonesia, yaitu Universitas Pendidikan Indonesia, Universitas Negeri Malang, Universitas Negeri Surabaya, Universitas Negeri Padang, Universitas Sanata Dharma, Universitas Muhammadiyah Malang, Universitas Sebelas Maret, Universitas Negeri Jakarta, Universitas Negeri Medan, dan Universitas Negeri Manado. Sementara itu, perwakilan universitas dari Australia yang berpartisipasi adalah Western Sydney University, Deakin University, Central Queensland University, University of Adelaide, dan University of Newcastle. (R)