29 C
Medan
Minggu, September 29, 2024

Media Workshop BPJS Kesehatan: Refleksi JKN dan Tantangan Baru

Berita HariIni

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Jakarta (buseronline.com) – BPJS Kesehatan menggelar Media Workshop bertajuk “Potret Satu Dekade Perjalanan Membangun Indonesia Sehat dan Menjaga Keberlangsungan Program JKN pada Pemerintahan Baru” pada Rabu.

Dalam acara ini, Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ghufron Mukti, menekankan pencapaian signifikan selama sepuluh tahun penyelenggaraan Program JKN.

“Per 1 September 2024, lebih dari 277 juta jiwa atau 98,67 persen penduduk Indonesia telah terdaftar sebagai peserta JKN. Capaian ini menjadikan Indonesia sebagai negara dengan cakupan Universal Health Coverage (UHC) tercepat di dunia,” ungkap Ghufron.

Ghufron juga menjelaskan upaya menjaga keberlanjutan Program JKN melalui kemitraan dengan lebih dari 23.000 fasilitas kesehatan. “Pada 2014, pemanfaatan layanan kesehatan tercatat 92,3 juta, dan pada 2023 meningkat menjadi 606,7 juta pemanfaatan per tahun,” tambahnya.

Inovasi teknologi menjadi kunci dalam peningkatan layanan. Aplikasi Mobile JKN memungkinkan peserta untuk mengambil antrean secara online dan mengakses informasi kesehatan dengan lebih mudah. “Keberhasilan Program JKN menarik perhatian banyak negara, termasuk Inggris dan Korea Selatan, serta organisasi internasional seperti World Bank dan ISSA,” ujar Ghufron.

Menghadapi pemerintahan baru, BPJS Kesehatan telah menyiapkan langkah strategis untuk memastikan keberlanjutan program, termasuk penguatan cadangan dana dan kolaborasi erat dengan pemerintah. Ghufron mengingatkan tantangan yang dihadapi, seperti meningkatnya kasus penyakit berbiaya katastropik.

Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi, menyatakan bahwa capaian UHC melalui Program JKN merupakan prestasi yang patut dibanggakan dan akan tetap menjadi prioritas pemerintah baru. “Kesehatan adalah hak setiap warga negara,” tegasnya.

Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Emanuel Melkiades Laka Lena, menambahkan bahwa peran BPJS Kesehatan tidak hanya di sektor kesehatan tetapi juga sebagai bagian dari transformasi bangsa. Sementara itu, Ketua Dewan Jaminan Sosial Nasional, Nunung Nuryartono, menekankan pentingnya penguatan tata kelola program JKN.

Koordinator Advokasi Jaminan Sosial BPJS Watch, Timboel Siregar, mengajak semua pihak untuk berkolaborasi demi keberlangsungan program JKN. “Dengan berbagai strategi dan kolaborasi, BPJS Kesehatan berkomitmen menjaga keberlangsungan program demi tercapainya Indonesia yang sehat dan sejahtera,” tutupnya.

Acara ini menunjukkan komitmen BPJS Kesehatan untuk terus meningkatkan pelayanan kesehatan di Indonesia, seiring dengan tantangan yang dihadapi di masa depan. (P3)

Berita Lainnya

Berita Terbaru