28 C
Medan
Minggu, September 29, 2024

Sinergi Kantor Bahasa dan Pemda Bengkulu untuk Literasi dan Inovasi

Berita HariIni

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Bengkulu (buseronline.com) – Kemenko PMK RI, bekerja sama dengan Pemerintah Daerah Provinsi Bengkulu, mengadakan Rapat Koordinasi Pembudayaan Literasi, Inovasi, dan Kreativitas di Balai Raya Semarak Bengkulu, Selasa.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program “Gelar Karya Revolusi Mental melalui Aksi Nyata Pembudayaan Literasi, Inovasi, dan Kreativitas,” yang melibatkan 16 kementerian/lembaga serta berbagai pemangku kepentingan dan perwakilan masyarakat di Provinsi Bengkulu.

Pemilihan Provinsi Bengkulu sebagai tuan rumah kegiatan ini terkait dengan penghargaan Revitalisasi Bahasa Daerah (RBD) yang diterima oleh Pemerintah Provinsi Bengkulu dari Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi pada 2 Mei 2024. Penghargaan tersebut merupakan bentuk apresiasi atas komitmen provinsi dalam melestarikan bahasa daerah, yang diserahkan saat Pembukaan Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) Nasional 2024.

Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah, berharap kegiatan ini dapat meningkatkan budaya literasi di provinsi tersebut. “Dengan demikian, masyarakat dapat menjadi lebih literat, inovatif, dan meningkatkan kesejahteraan,” ujarnya dalam sambutan.

Acara tersebut juga dimeriahkan dengan penampilan seni dan budaya oleh pemenang FTBI Tingkat Provinsi Bengkulu. Pertunjukan meliputi mendongeng, membaca puisi, dan tembang tradisional, yang ditampilkan oleh empat tunas muda yang telah terpilih untuk tampil di tingkat nasional.

Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa), E. Aminudin Aziz, hadir sebagai narasumber dengan materi berjudul “Arah Baru Revitalisasi Bahasa Daerah: Menekan Laju Kepunahan Bahasa Daerah di Indonesia.” Ia menjelaskan bahwa ancaman kepunahan bahasa daerah semakin nyata, dengan satu bahasa punah setiap dua minggu menurut UNESCO. Indonesia, yang memiliki 718 bahasa daerah, berada di bawah ancaman serius tersebut.

Untuk menanggulangi masalah ini, Badan Bahasa mengadopsi pendekatan baru yang lebih berfokus pada revitalisasi, bukan sekadar pendokumentasian. Program ini memberikan kebebasan kepada siswa untuk memilih materi ajar sesuai dengan minat dan bakat mereka.

Kantor Bahasa Provinsi Bengkulu juga berpartisipasi aktif dalam kegiatan ini dengan membuka stan simulasi Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI) serta memamerkan produk-produk bahasa dan batik lokal. Tahun ini, Kantor Bahasa Provinsi Bengkulu melaksanakan program revitalisasi untuk tujuh bahasa dan dialek, termasuk bahasa Enggano, bahasa Rejang, dan lima dialek bahasa Bengkulu: Serawai, Pasemah, Lembak, Pekal, dan Nasal.

Rangkaian kegiatan RBD di Kantor Bahasa Bengkulu berjalan lancar berkat dukungan penuh dari pemerintah daerah, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota. Sinergi ini diharapkan dapat terus terjaga demi pelestarian bahasa daerah di Provinsi Bengkulu. (R)

Berita Lainnya

Berita Terbaru