25 C
Medan
Jumat, November 22, 2024

Wamenkeu Thomas: Kemiskinan Turun, Pertumbuhan Ekonomi Stabil

Berita HariIni

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Jakarta (buseronline.com) – Wamenkeu Thomas mengungkapkan bahwa pemerintah telah berhasil menurunkan angka kemiskinan dan menjaga pertumbuhan ekonomi dalam 10 tahun terakhir.

Dalam acara Agenda Serentak Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) se Indonesia di Jakarta, Rabu, ia menyatakan bahwa pencapaian ini dicapai melalui belanja perlindungan sosial dan program pemulihan ekonomi nasional yang efektif.

“Capaian ini sebagai bantalan untuk menjaga kesejahteraan masyarakat, terutama kelompok miskin dan rentan,” katanya.

Ia menambahkan bahwa pemulihan ekonomi yang terus dijaga semakin membaik, dan pemerintah berkomitmen menjaga pertumbuhan ekonomi tahun 2025 tetap tinggi dengan inflasi yang rendah.

Dalam APBN tahun 2025, proyeksi pertumbuhan ekonomi diperkirakan mencapai 5,2 persen, sementara inflasi diproyeksikan pada level 2,5 persen. Pemerintah menargetkan tingkat kemiskinan turun menjadi 7 hingga 8 persen, dengan kemiskinan ekstrem ditargetkan mencapai 0 persen.

“Belanja negara dalam APBN 2025 akan terus ditingkatkan kualitasnya dengan prinsip spending better dan diarahkan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan,” ujarnya.

Ia menjelaskan bahwa kebijakan belanja Kementerian/Lembaga (K/L) dalam APBN 2025 akan difokuskan untuk meningkatkan kualitas, termasuk pemanfaatan digitalisasi dan produk dalam negeri.

Wamenkeu juga menekankan pentingnya sinkronisasi antara belanja K/L dan belanja transfer ke daerah untuk menghindari tumpang tindih anggaran.

“APBN 2025 disusun untuk mendorong akselerasi pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan serta menghadapi tantangan global yang kompleks,” tegasnya.

Wamenkeu menutup dengan menyatakan bahwa APBN 2025 akan menjadi instrumen utama dalam mengoptimalkan potensi perekonomian Indonesia, mendukung visi Indonesia Emas 2045. (R)

Berita Lainnya

Berita Terbaru