30 C
Medan
Minggu, September 29, 2024

APBN 2025: Langkah Strategis Menuju Indonesia Emas 2045

Berita HariIni

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Jakarta (buseronline.com) – Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 ditetapkan sebesar Rp2.701,4 triliun, dengan komposisi belanja non-K/L sebesar Rp1.541,3 triliun dan belanja K/L sebesar Rp1.160,1 triliun. Angka ini menunjukkan pertumbuhan belanja pemerintah pusat sebesar 9,5% sejak tahun 2021.

Dalam acara Media Gathering yang diadakan di Anyer, Banten, Kepala Pusat Kebijakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan, Wahyu Utomo, menegaskan bahwa APBN 2025 merupakan pijakan penting untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045. “APBN 2025 bukan berdiri sendiri, tapi merupakan milestone untuk mendukung pencapaian visi tersebut,” ujarnya.

Wahyu menambahkan bahwa belanja pemerintah akan difokuskan pada akselerasi pertumbuhan yang inklusif, berkelanjutan, dan berkeadilan. Upaya meningkatkan efisiensi belanja barang dan operasional pemerintahan akan dilakukan, serta memperkuat belanja modal yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi.

Dalam konteks perlindungan sosial, pemerintah berkomitmen untuk meningkatkan efektivitas subsidi agar lebih tepat sasaran. “Kami akan memperbaiki akurasi data dan mekanisme penyaluran untuk mengurangi kemiskinan,” kata Wahyu.

Di tengah ketidakpastian global, APBN masih berfungsi sebagai penyangga ekonomi. Subsidi dan kompensasi ditetapkan sebesar Rp525 triliun untuk menjaga stabilitas harga dan mendukung UMKM. Dari total tersebut, Rp394,3 triliun dialokasikan untuk subsidi energi dan Rp131,3 triliun untuk subsidi non-energi.

Wahyu juga menjelaskan bahwa transfer ke daerah (TKD) untuk tahun 2025 ditetapkan sebesar Rp919,9 triliun, guna memperbaiki layanan publik dan mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah. “Kita perlu mensinergikan kebijakan pusat dan daerah untuk meningkatkan kualitas belanja,” imbuhnya.

Menutup pemaparan, Wahyu menekankan pentingnya disiplin fiskal dan pengendalian risiko, dengan defisit APBN 2025 dijaga dalam batas aman sebesar 2,53%. “Kami ingin memastikan transformasi berjalan efektif, sambil menjaga APBN tetap sehat,” tutupnya. (R)

Berita Lainnya

Berita Terbaru