25 C
Medan
Jumat, November 22, 2024

Inflasi Sumut Menurun ke 1,40% di September 2024

Berita HariIni

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Medan (buseronline.com) – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumut mengumumkan bahwa inflasi di daerah tersebut terus mengalami penurunan selama empat bulan terakhir. Pada bulan September 2024, inflasi Sumut tercatat sebesar 1,40% year on year (y-o-y), lebih rendah dibandingkan angka nasional yang mencapai 1,84%.

Dalam laporan BPS, inflasi Sumut pada bulan Juni 2024 berada di angka 3,55%, menurun signifikan dari 4,26% pada bulan Mei. Penurunan ini berlanjut dengan inflasi Juli yang tercatat 2,06% dan Agustus di angka 1,86%.

Pj Gubernur Sumut, Agus Fatoni, menjelaskan bahwa penurunan inflasi juga diikuti dengan penurunan harga barang di pasaran. “Kita perlu menjaga kestabilan inflasi agar harga barang dan daya beli masyarakat tetap terjaga, sehingga pertumbuhan ekonomi kita membaik,” ujarnya dalam konferensi pers di Rumah Dinas Gubernur, Medan, Selasa (1/10/2024).

Beberapa komoditas penyumbang inflasi di Sumut termasuk beras, emas perhiasan, rokok kretek, gula pasir, dan minyak goreng. Sebaliknya, komoditas yang menyumbang deflasi meliputi cabai merah, tomat, udang basah, daging ayam, dan ikan tongkol. Fatoni menambahkan bahwa Nilai Tukar Petani (NTP) juga menunjukkan tren positif, naik 1,40% dibandingkan bulan sebelumnya, yang diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan petani.

Di sektor pariwisata, jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Sumut pada Agustus 2024 mencapai 22.261, meningkat dari 22.198 pada bulan Juli. Fatoni menekankan pentingnya menjaga kepercayaan wisatawan untuk kembali ke Sumut dan meningkatkan promosi sektor pariwisata, yang berkontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi.

Selain itu, nilai ekspor Sumut juga mengalami peningkatan, dengan total ekspor Agustus 2024 mencapai US$ 1.041,48 juta, naik dari US$ 969,75 juta bulan sebelumnya. Tiongkok menjadi negara tujuan ekspor terbesar, diikuti oleh Amerika Serikat dan India. Meskipun ada penurunan di beberapa sektor, Fatoni menyatakan bahwa secara keseluruhan, ekspor meningkat sebesar 7,4%, yang merupakan kabar baik bagi perekonomian Sumut. (R)

Berita Lainnya

Berita Terbaru