25 C
Medan
Jumat, November 22, 2024

Pementasan “Punakawan: Jiwa yang Merdeka” Soroti Potensi Disabilitas

Berita HariIni

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Bali (buseronline.com) – Kitapoleng Foundation menggelar pertunjukan kontemporer berjudul “Punakawan: Jiwa yang Merdeka” dalam acara Gateways Study Visit Indonesia 2024, Bali, Selasa.

Pementasan ini menjadi salah satu wujud dukungan terhadap pendidikan inklusif, khususnya bagi penyandang disabilitas.

Pertunjukan yang menggabungkan kesenian wayang kulit dan angklung ini menampilkan murid-murid dari SLB Negeri 1 Badung dan SLB YPAC D. Dalam pementasan, dialog dan narasi disampaikan secara kreatif melalui bahasa isyarat dan media baru, memberikan contoh konkret tentang pentingnya diversifikasi pembelajaran.

Dibal Ranuh, pendiri dan direktur artistik Kitapoleng, menjelaskan, “Seni adalah medium ekspresi yang efektif untuk menunjukkan keunikan individu, termasuk penyandang disabilitas.” Ia menambahkan, karakter Punakawan dalam pewayangan mengingatkan kita akan kekuatan dan harmoni yang dapat dicapai meski memiliki keterbatasan fisik.

Jasmine Okubo, pendiri dan koreografer, menyatakan bahwa proses kreatif dengan dua sekolah luar biasa ini dilakukan dalam waktu kurang dari sebulan. Tujuan mereka adalah memotivasi teman-teman disabilitas untuk berkesenian dan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

Pementasan ini juga diharapkan dapat menginspirasi orang tua anak disabilitas, menekankan pentingnya dukungan dari lingkungan untuk menciptakan ruang yang inklusif. Ni Nyoman Suwastarini, Kepala SLB N 1 Badung, mengungkapkan bahwa potensi anak tidak hanya terletak pada pendidikan formal, dan Kurikulum Merdeka memberikan peluang untuk pengembangan diri.

Dengan inisiatif ini, Kitapoleng Foundation berharap dapat menginspirasi pendidik dan pegiat seni di berbagai negara untuk menciptakan lingkungan yang mendukung ekspresi dan kreativitas penyandang disabilitas. (R)

Berita Lainnya

Berita Terbaru