Jakarta (buseronline.com) – Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian melanjutkan komitmennya terhadap program Kartu Prakerja yang telah memberikan manfaat kepada 18,9 juta penerima di seluruh Indonesia.
Dalam acara temu alumni bertajuk “Merayakan Prakerja, Merayakan #JadiBisa”, Kamis, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menekankan pentingnya pendidikan berkelanjutan (lifelong learning) untuk mengantisipasi perubahan teknologi dan dinamika pasar kerja.
Airlangga mengungkapkan bahwa lebih dari 90 persen penerima Kartu Prakerja tidak pernah mengikuti pelatihan formal setelah menyelesaikan pendidikan sekolah. Program ini, yang bersifat inklusif, menjangkau berbagai kalangan, termasuk perempuan, anak muda, dan penyandang disabilitas.
Kartu Prakerja juga mendapatkan pengakuan internasional, di antaranya penghargaan dari Asian Development Bank (ADB) dan United Nations Development Programme (UNDP). Program ini turut diakui dalam SDG Summit 2023 di PBB, yang menunjukkan dampaknya dalam mencapai 8 dari 17 tujuan pembangunan berkelanjutan (SDG).
Airlangga menambahkan bahwa pelatihan dan peningkatan keterampilan (reskilling) menjadi sangat penting untuk mengatasi kesenjangan antara lulusan pendidikan dan permintaan pasar kerja yang terus berubah. Dengan lebih dari 540 lembaga pelatihan yang terlibat dan ribuan jenis pelatihan yang tersedia, Kartu Prakerja berfokus pada pengembangan keterampilan digital, hijau, dan soft skills yang relevan dengan kebutuhan dunia kerja saat ini.
Pemerintah juga sedang mendiskusikan kebijakan insentif pelatihan yang berkaitan dengan program Kartu Prakerja, untuk memastikan bahwa program ini tetap memberikan manfaat yang signifikan bagi masyarakat. (R)