28 C
Medan
Sabtu, Oktober 5, 2024

Indonesia Perkuat Komitmen Perangi Kanker di IICC 2024

Berita HariIni

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Bali (buseronline.com) – Dalam menghadapi tantangan besar penanganan kanker, yang mencatat lebih dari 400.000 kasus baru dan 230.000 kematian setiap tahunnya, Menteri Kesehatan Budi Sadikin meluncurkan serangkaian inisiatif pada Konferensi Kanker Internasional Indonesia (IICC) 2024 di Bali, Kamis.

Menkes Budi menekankan pentingnya akses terhadap deteksi dini kanker, dengan berbagai langkah strategis yang telah dilaksanakan. Di antaranya, distribusi alat USG untuk skrining kanker payudara di 10.000 puskesmas dan pelatihan dokter umum. Selain itu, Indonesia juga melaksanakan kampanye vaksinasi HPV untuk 50 juta perempuan dan anak laki-laki, dengan target penyelesaian pada tahun 2030.

“Kami telah memperkenalkan tes HPV DNA untuk 60 juta wanita dan mendistribusikan perangkat Thermal Ablation untuk deteksi dan pengobatan kanker serviks pada tahap awal,” ujar Menkes Budi.

Sebagai bagian dari upaya yang lebih luas, Indonesia juga melengkapi 514 kabupaten/kota dengan fasilitas skrining kanker paru-paru dan kolorektal yang diharapkan rampung pada tahun 2027. Pusat Bioteknologi Kesehatan Nasional (BGSi) juga diluncurkan, dengan Rumah Sakit Dharmais sebagai hub nasional untuk pengembangan profil genomik kanker.

Dalam pidato penutupnya, Menkes Budi menekankan pentingnya pencegahan sebagai kunci dalam mengurangi angka kematian akibat kanker. Ia mengajak semua pihak untuk berkolaborasi dalam meningkatkan standar kesehatan di Indonesia.

Dukungan untuk upaya ini juga datang dari Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, yang menggarisbawahi perlunya solidaritas global dalam pencegahan dan pengendalian kanker. Ia merekomendasikan kerja sama antara Indonesia, Bhutan, dan Australia dalam membangun kolaborasi yang lebih kuat.

IICC 2024 dihadiri oleh berbagai peserta, termasuk ahli onkologi, peneliti, dan masyarakat umum, yang terlibat dalam berbagai aspek penanganan kanker. Konferensi ini diharapkan dapat mempercepat kolaborasi global dan mendorong terobosan dalam pencegahan, deteksi dini, dan pengobatan kanker di seluruh dunia. (R)

Berita Lainnya

Berita Terbaru