Bali (buseronline.com) – Wakil Menteri Keuangan II, Thomas Djiwandonono, menegaskan pentingnya kerja sama antar negara di kawasan ASEAN dalam memperkuat stabilitas keuangan regional. Dalam pembukaan ASEAN Treasury Forum (ATF) 2024 di Bali, Kamis.
Thomas menyatakan bahwa forum ini merupakan langkah awal yang signifikan untuk meningkatkan pengelolaan keuangan publik.
“ASEAN Treasury Forum yang kita luncurkan hari ini bukanlah puncak dari upaya bersama kita, tetapi merupakan langkah pertama yang signifikan. Ini menandai dimulainya perjalanan kolaboratif kita untuk meningkatkan kualitas pengelolaan keuangan publik,” tegasnya.
Forum ini dihadiri oleh perwakilan perbendaharaan dari berbagai negara ASEAN dan bertujuan untuk memperkuat integrasi ekonomi melalui kolaborasi dalam pengelolaan kas, manajemen aset, serta tata kelola fiskal yang lebih efisien dan transparan. Thomas juga menekankan pentingnya penguatan manajemen risiko fiskal di tengah tantangan global seperti inflasi tinggi dan ketidakpastian geopolitik.
“Melalui forum ini, kita dapat berbagi praktik terbaik dan pengalaman dalam manajemen kas, memastikan bahwa pemerintah kita beroperasi dengan lebih efisien dan efektif,” ujarnya.
Wamenkeu berharap forum ini dapat menjadi wadah strategis bagi negara-negara ASEAN untuk menghadapi tantangan ekonomi dan memanfaatkan peluang secara bersama-sama. Ia mencatat pertumbuhan ekonomi ASEAN yang kuat, dengan total PDB mencapai $3,9 triliun pada 2023 dan proyeksi pertumbuhan 4,5% pada 2024.
“ASEAN berada di posisi yang kuat untuk terus menjadi kawasan ekonomi menarik bagi investasi asing langsung,” tambahnya.
Thomas juga menekankan perlunya memperkuat konektivitas dan ketahanan regional untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di seluruh ASEAN. Melalui forum ini, diharapkan negara-negara anggota dapat terus meningkatkan pengelolaan keuangan publik dan beradaptasi dengan tantangan global yang ada. (R)