Solo (buseronline.com) – Atlet para angkat berat asal Sumut, Sri Ramadani, mencuri perhatian di hari kedua Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) XVII Solo 2024, Selasa.
Lifter kelahiran Deliserdang ini berhasil meraih dua medali emas dengan memecahkan rekor nasional untuk angkatan terbaik dan total angkatan terberat di kelas 55 kilogram putri.
Sri Ramadani tampil luar biasa di The Sunan Hotel Solo. Dalam empat kali angkatan, ia sukses melampaui rekor nasional sebelumnya yang tercatat atas nama Dewi Asih dengan angkatan 79 kilogram pada Peparnas 2021 Papua. Angkatan pertamanya seberat 82 kilogram langsung menyamai rekor lama. Namun, Sri Ramadani kembali menjauh dengan angkatan 84 kilogram pada kesempatan kedua dan 87 kilogram pada kesempatan ketiga. Dewi Asih gagal mengejar dengan upaya mengangkat beban 86 kilogram pada kesempatan ketiga.
Dengan semangat, Sri Ramadani memanfaatkan kesempatan tambahan untuk membuat rekor nasional baru dengan angkatan seberat 89 kilogram. Total angkatannya mencapai 253 kilogram, jauh meninggalkan para pesaing di kelas 55 kilogram putri.
Setelah pertandingan, Sri Ramadani mengungkapkan, “Ada deg-degan dan grogi, tetapi Alhamdulillah bisa diatasi. Hasil ini sesuai target pribadi dan kontingen untuk mendapatkan emas.” Ia menyadari bahwa persaingan di kelas 55 kilogram putri tidaklah mudah, terutama menghadapi wakil Papua, Dewi Asih, yang sukses meraih rekor lebih dulu.
Sri Ramadani, yang lahir pada 5 Desember 1985, mengungkapkan bahwa dia mengalami polio saat berusia dua tahun, yang mengakibatkan kesulitan dalam berjalan. Meski menghadapi banyak rintangan, termasuk kehilangan ibunya di usia empat tahun dan ayahnya pada tahun 2012, dukungan dari orang-orang terdekat memotivasinya untuk bangkit dan menekuni olahraga para angkat berat.
“Keluarga juga menginspirasi saya untuk bangkit. Raihan dua medali emas ini saya persembahkan untuk mereka,” ujar Sri.
Asisten pelatih para angkat berat Sumut, Jul Amri, menyaksikan perjuangan Sri Ramadani. Ia mengakui latihan keras yang dijalani Sri kadang membuatnya tumbang, tetapi semangatnya tetap terjaga. “Kami sangat puas dengan pencapaian Sri Ramadani. Kami berhasil membuat kejutan di Peparnas,” jelas Jul.
Dengan perolehan dua medali emas, Sri Ramadani membuktikan bahwa ketekunan dan semangat juang dapat mengatasi berbagai rintangan. (R)