30 C
Medan
Jumat, November 22, 2024

Indonesia Melangkah Maju: Kemenkes Luncurkan Peta Jalan Pemberantasan Malaria

Berita HariIni

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Jakarta (buseronline.com) – Dalam upaya memperkuat komitmen pemberantasan malaria, Kemenkes meluncurkan Peta Jalan Eliminasi Malaria dan Pencegahan Penularan Kembali untuk periode 2025-2045 di Jakarta, Kamis (10/10/2024).

Hingga Juni 2024, Indonesia telah mencapai kemajuan signifikan dengan 77% dari 514 kabupaten/kota telah menerima sertifikat eliminasi malaria, meskipun masih terdapat sekitar 400.000 kasus malaria yang tercatat setiap tahunnya.

Menkes Budi Gunadi Sadikin menekankan bahwa dunia kini berjuang melawan penyakit menular, termasuk malaria, yang disebabkan oleh parasit Plasmodium dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles betina. Data dari WHO menunjukkan bahwa malaria menempati peringkat ketiga sebagai penyakit paling mematikan di dunia, dengan 2-3 juta kasus baru setiap tahunnya.

Dalam sambutannya, Menkes Budi menekankan pentingnya kolaborasi semua pihak, termasuk pemimpin negara-negara berkembang, untuk memberantas malaria, yang angka kematiannya lebih tinggi dibandingkan dengan perang. Peta jalan yang baru diluncurkan ini bertujuan untuk mencapai eliminasi malaria secara nasional, dengan target tidak ada penularan lokal malaria di seluruh kabupaten/kota pada tahun 2030.

Peta jalan ini disusun dengan melibatkan berbagai pihak, termasuk ahli kesehatan, kementerian, lembaga, serta organisasi sektor publik dan swasta. Jangka waktu pencapaian target terbagi menjadi beberapa periode, yaitu 2025-2030 fokus pada penurunan beban penyakit, 2031-2035 untuk menyelaraskan sistem kesehatan, 2036-2040 untuk mencegah kembalinya malaria, dan 2041-2045 untuk mencapai Indonesia bebas malaria secara penuh.

Menkes Budi juga menjelaskan bahwa pemerintah telah melakukan berbagai langkah untuk memerangi malaria, termasuk memperkuat surveilans, mendistribusikan alat rapid test dan mikroskop ke puskesmas, serta memasang laboratorium PCR di seluruh kabupaten/kota untuk meningkatkan kemampuan deteksi.

Penasihat Khusus Asia Pacific Leaders Malaria Alliance (APLMA), Prof Susilo Bambang Yudhoyono, memberikan apresiasi terhadap peluncuran peta jalan ini, menilai bahwa Indonesia memiliki potensi untuk menjadi model di kawasan Asia-Pasifik dalam upaya pemberantasan malaria. Ia menekankan bahwa aksi nyata di lapangan, terutama di daerah endemis malaria, sangat penting untuk mencapai target yang telah ditetapkan. (R)

Berita Lainnya

Berita Terbaru