Jakarta (buseronline.com) – Menko PMK, Muhadjir Effendy, meresmikan pembukaan kembali Museum Nasional Indonesia, Kamis.
Acara ini menandai dimulainya babak baru bagi MNI dalam memelihara dan memperkaya warisan budaya Indonesia serta menunjukkan komitmen negara untuk mendukung kegiatan pendidikan dan kebudayaan yang dapat diakses oleh seluruh lapisan masyarakat.
Muhadjir Effendy mengungkapkan bahwa peresmian ini merupakan langkah strategis untuk menjadikan museum sebagai sumber pengetahuan dan inspirasi. “Komitmen ini sejalan dengan upaya reimajinasi museum dan cagar budaya oleh Indonesian Heritage Agency (IHA),” ujarnya.
Dalam sambutannya, Menko PMK menekankan pentingnya Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan, yang membawa semangat baru dalam perlindungan dan pengembangan kebudayaan nasional. “Undang-Undang ini sejalan dengan amanat Presiden Jokowi untuk memperkuat pengelolaan museum,” tambahnya.
Mendikbudristek, Nadiem Anwar Makarim, menjelaskan bahwa Kemendikbudristek terus berupaya melakukan renovasi dan pemulihan Museum Nasional Indonesia setelah insiden kebakaran pada September 2023. Renovasi tersebut mencakup fisik bangunan dan gagasan reimajinasi yang menjadi fokus IHA.
Reimajinasi bertujuan untuk memastikan bahwa warisan budaya dihormati, dilestarikan, dan dimanfaatkan untuk kesejahteraan masyarakat. Langkah-langkah yang diambil termasuk memperbarui kuratorial dan koleksi, meningkatkan infrastruktur, serta memperkuat kompetensi sumber daya manusia.
Acara peresmian ditandai dengan penandatangan prasasti peringatan dan tur museum untuk mengeksplorasi pameran baru, seperti ruang ImersifA dengan teknologi multimedia, ruang Masa Depan MNI, ruang Paras Nusantara, dan ruang Pameran Repatriasi.
Museum Nasional Indonesia akan dibuka kembali untuk publik pada 15 Oktober 2024 dengan rangkaian program interaktif dan edukatif yang menarik. IHA, yang bertanggung jawab atas pengelolaan 18 museum dan 34 situs cagar budaya nasional, memiliki visi kolaboratif untuk meningkatkan pelayanan dan apresiasi terhadap warisan budaya Indonesia.
Dengan revitalisasi yang berlangsung selama tiga tahun ke depan, Museum Nasional Indonesia berkomitmen untuk mereimajinasikan dirinya sebagai ruang publik yang interaktif dan relevan dengan kebutuhan masyarakat saat ini. (R)