25 C
Medan
Jumat, November 22, 2024

Sinergi Pertamina dan Jepang: Injeksi CO2 Sebagai Solusi Pengurangan Emisi

Berita HariIni

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Jakarta (buseronline.com) – PT Pertamina (Persero) berkomitmen mendukung target Net Zero Emission dengan meluncurkan program injeksi CO2 menggunakan teknologi CO2-EOR, yang merupakan bagian dari Carbon Capture Utilization and Storage (CCUS).

Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati, menjelaskan bahwa penerapan teknologi CCUS diharapkan dapat secara efektif menyimpan CO2 dan mengurangi polusi atmosfer. Selain itu, injeksi CO2 dalam metode Enhanced Oil Recovery (EOR) berkontribusi pada peningkatan produksi migas Pertamina.

“Indonesia memiliki potensi besar dalam penerapan teknologi CCUS dan EOR untuk mengurangi emisi dan menjaga keamanan energi. Proyek CCUS di Lapangan Sukowati, Bojonegoro, menjadi contoh akselerasi pengembangan teknologi di lapangan-lapangan migas lainnya,” ungkap Nicke.

Nicke juga menambahkan bahwa proyek ini membuka peluang investasi. “Dengan meningkatkan produksi dan menyimpan CO2 secara signifikan, Indonesia dapat menarik investasi dalam proyek-proyek CCUS, terutama dari negara-negara maju seperti Jepang, yang tidak hanya meningkatkan kapasitas penyimpanan CO2 tetapi juga mendorong inovasi dalam industri terkait,” jelasnya.

Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, menyampaikan bahwa kerja sama dengan Japan Oil, Gas and Metals National Corporation (JOGMEC) dan Japan Petroleum Exploration Co., Ltd. (JAPEX) adalah bagian dari komitmen perusahaan untuk mempercepat penerapan teknologi CCUS di lapangan migas.

“Kerja sama strategis dengan Jepang telah berhasil dilakukan di Lapangan Jatibarang Indramayu dan kini dilanjutkan di Lapangan Sukowati, Bojonegoro. Kerja sama ini mendukung dekarbonisasi dan meningkatkan produksi migas nasional,” ujar Fadjar.

Injeksi CO2 dilakukan menggunakan peralatan khusus dengan volume 100 ton per hari selama 25 hari di SKW-26, dengan fase liquid atau gas pada tekanan sumur sebesar 1000 – 1500 psi. Fadjar menambahkan bahwa injeksi CO2 inter-well injection merupakan uji coba tahap kedua setelah injeksi tahap pertama yang dilakukan dengan metode huff and puff di akhir tahun 2023.

Setelah tahap kedua ini, Pertamina akan mengevaluasi peningkatan produksi migas untuk menerapkan penuh teknologi CCUS dengan CO2-EOR di Lapangan Sukowati dan lapangan migas lainnya.

Kegiatan injeksi CO2 dilaksanakan langsung oleh Nicke Widyawati bersama Hiroshi Okabe, Deputy Director General CCS Project Department, JOGMEC, dan Kyoko Okamoto, General Manager Asia Carbon Neutral Business Department, JAPEX. Hadir juga perwakilan Kedutaan Besar Jepang dan pejabat terkait lainnya.

Selain di Sukowati, Pertamina juga menerapkan teknologi CCS/CCUS di berbagai lapangan migas lainnya seperti Sumatera Tengah, Sumatera Selatan, Asri Basin, Jatibarang, Gundih, Kalimantan Timur, dan Sulawesi Tengah.

Sebagai perusahaan pemimpin dalam transisi energi, Pertamina berkomitmen mendukung target Net Zero Emission 2060 melalui program-program yang berdampak langsung pada Sustainable Development Goals (SDGs) dan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasinya. (R)

Berita Lainnya

Berita Terbaru