30 C
Medan
Jumat, November 22, 2024

Transformasi Pembelajaran Melalui Semangat Gotong Royong

Berita HariIni

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Jakarta (buseronline.com) – Kemendikbudristek menyelenggarakan gelar wicara bertajuk “Gotong Royong dalam Pemulihan Pembelajaran” sebagai bagian dari Gelar Aksi Nyata Pemulihan Pembelajaran. Acara ini bertujuan untuk memperkuat literasi dan numerasi dalam mendukung transformasi pembelajaran pasca-pandemi Covid-19.

Acara ini menghadirkan para narasumber, antara lain M Ari Widowati dari Tanoto Foundation, Susi Sukaesih, pendiri Sidina Community, Suparmin, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara, serta Budi Suhardiman, Kepala SMPN 6 Garut.

Dalam sambutannya, Direktur Pendidikan Masyarakat dan Pendidikan Khusus (PMPK), Baharudin, mengungkapkan bahwa semangat gotong royong telah menyatukan pendidik, orang tua, komunitas, pemerintah, dan sektor swasta dalam menciptakan proses pembelajaran yang inklusif dan berkualitas. “Inisiatif-inisiatif lokal telah berhasil menunjukkan pendekatan berbasis gotong royong yang mampu menghasilkan solusi kreatif dalam mengatasi tantangan pendidikan pasca-pandemi,” ujarnya.

M Ari Widowati menekankan pentingnya pendidikan sebagai alat untuk meningkatkan produktivitas. Ia juga menjelaskan bahwa Tanoto Foundation mendukung program Buku Bacaan Bermutu dengan menyediakan 76.752 buku yang disebar di 12 kabupaten di Indonesia. “Kolaborasi ini menciptakan peluang untuk berbagi pengetahuan,” tuturnya.

Susi Sukaesih menambahkan bahwa Sidina Community dibentuk untuk membantu orang tua dalam mendidik anak-anak mereka selama masa sulit ini. Ia menjelaskan bahwa melalui komunitas tersebut, para orang tua bisa berbagi pengalaman dan strategi pendidikan yang efektif.

Suparmin, Kepala Dinas Pendidikan Bulungan, menekankan pentingnya literasi dan numerasi sebagai fondasi bagi generasi muda yang berkualitas. Ia menjelaskan upaya revitalisasi Kelompok Kerja Guru (KKG) yang telah dilaksanakan sejak 2017, yang fokus pada peningkatan literasi dan numerasi di kalangan guru.

Budi Suhardiman juga menekankan pentingnya literasi dalam pendidikan. Ia berbagi tentang gerakan literasi yang dijalankannya di SMPN 6 Garut, yang meliputi pembiasaan membaca dan menulis, serta hasil positif yang ditunjukkan dalam Rapor Pendidikan selama dua tahun terakhir.

Dengan beragam inisiatif dan kolaborasi yang ada, gelar wicara ini menegaskan bahwa gotong royong merupakan kunci dalam memulihkan dan mentransformasi pembelajaran di Indonesia pasca-pandemi. (R)

Berita Lainnya

Berita Terbaru