29 C
Medan
Jumat, Oktober 18, 2024

Kemenkes RI Resmikan INA-CRC, Pusat Uji Klinis Terintegrasi di Indonesia

Berita HariIni

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Jakarta (buseronline.com) – Kemenkes secara resmi meluncurkan Indonesia Clinical Research Center (INA-CRC) sebagai pusat uji klinis terintegrasi. Acara peluncuran berlangsung di Gedung Eijkman, Rumah Sakit dr Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta, Rabu.

INA-CRC bertujuan untuk mempercepat akses terhadap obat dan vaksin inovatif yang aman bagi masyarakat Indonesia.

INA-CRC berada di bawah Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan dan dioperasikan oleh Balai Besar Biomedis dan Genomika Kesehatan (BB Binomika).

Wakil Menteri Kesehatan, Prof Dante Saksono Harbuwono, dalam sambutannya menegaskan bahwa peluncuran ini merupakan langkah maju untuk menempatkan Indonesia sebagai pusat penelitian klinis bertaraf internasional.

“Dengan kehadiran INA-CRC, kita dapat mempercepat inovasi terapi gen dan bioteknologi, sesuai dengan karakteristik genetik dan lingkungan lokal, sehingga memberikan manfaat nyata bagi masyarakat Indonesia,” ujar Prof Dante.

INA-CRC juga diharapkan dapat memfasilitasi dan mengoordinasikan Clinical Research Units (CRU) di seluruh rumah sakit Indonesia, sekaligus menyederhanakan proses birokrasi dalam penelitian klinis.

Prof Dante mengungkapkan bahwa INA-CRC memiliki potensi besar untuk meningkatkan daya saing Indonesia sebagai destinasi penelitian klinis bagi industri kesehatan global.

Berdasarkan data, Indonesia hanya mengelola 4% dari uji klinis di Asia Tenggara, meskipun lebih dari 40% populasi kawasan tersebut berada di Indonesia.

“Peluncuran ini menjadi momentum penting untuk memperkuat ekosistem uji klinis Indonesia dan meningkatkan daya tarik bagi penelitian klinis internasional,” tambah Prof Dante.

INA-CRC juga berperan dalam mendukung sekitar 3.000 rumah sakit di seluruh Indonesia, dengan tujuan mempercepat inovasi di bidang kesehatan. Selain itu, INA-CRC menyediakan berbagai layanan strategis, seperti pengembangan registri penelitian klinis nasional dan penyederhanaan proses persetujuan etik melalui komite etik sentral.

Dengan kehadiran INA-CRC, Indonesia diharapkan mampu mempercepat adopsi teknologi kesehatan terbaru dan memimpin dalam penelitian klinis global, sejalan dengan transformasi kesehatan nasional yang tengah berlangsung. (R)

Berita Lainnya

Berita Terbaru