25 C
Medan
Rabu, Desember 4, 2024

Delapan Mahasiswa Indonesia Magang Mengajar di Australia: Dukungan Atdikbud KBRI Canberra

Berita HariIni

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Canberra (buseronline.com) – Kantor Atdikbud KBRI Canberra kembali memfasilitasi delapan mahasiswa pendidikan dari Indonesia untuk magang atau praktik mengajar di sekolah-sekolah Australia. Serah terima mahasiswa magang ini dilaksanakan di Canberra, Selasa.

Pada triwulan keempat tahun akademik sekolah Australia, mahasiswa yang terlibat berasal dari Universitas Negeri Surabaya, Universitas Negeri Jakarta, dan Universitas Pendidikan Indonesia. Atdikbud KBRI Canberra, Mukhamad Najib, menyatakan bahwa program ini bertujuan untuk memberikan pengalaman internasional kepada calon-calon guru Indonesia.

“Mahasiswa Indonesia akan ditempatkan di sekolah-sekolah di dua kota, Melbourne dan Canberra, selama periode 15 Oktober hingga 15 Desember 2024. Sebelumnya, pada triwulan ketiga, sebanyak 14 mahasiswa telah dikirim ke empat kota, termasuk Melbourne dan Adelaide,” jelas Najib.

Najib menekankan pentingnya program magang ini dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Dia berharap para mahasiswa dapat belajar tentang sistem pendidikan, kurikulum, dan metode pembelajaran di Australia, sehingga kelak mereka dapat menjadi guru transformatif di tanah air.

“Guru adalah kunci dari kemajuan pendidikan Indonesia. Mereka harus diposisikan sebagai agen perubahan. Dengan magang di Australia, saya berharap para calon guru bisa memperoleh wawasan dan pengalaman baru yang bermanfaat untuk pendidikan di Indonesia,” tuturnya.

Sejak awal tahun 2024, Atdikbud KBRI Canberra telah memfasilitasi total 30 mahasiswa pendidikan untuk magang mengajar. Pendanaan program ini menggunakan pendekatan gotong royong, di mana biaya ditanggung bersama oleh Atdikbud, universitas pengirim, sekolah tempat magang, dan orang tua mahasiswa.

Sekolah tempat mahasiswa magang pada triwulan keempat ini antara lain Hunting Tower School, Trinity Christian School, Saint Clare Assisi Primary School, dan Islamic School of Canberra. Para kepala sekolah di institusi tersebut menyatakan komitmennya untuk membantu mahasiswa Indonesia dalam memenuhi standar kualifikasi guru di Australia.

Adissya Elma Fitriyah, salah satu mahasiswa dari Universitas Negeri Surabaya, mengungkapkan kegembiraannya dapat berkesempatan magang mengajar di Australia. “Saya sangat bersemangat dan berharap dapat belajar banyak dari program ini untuk memenuhi standar kualifikasi guru di sini,” ujarnya.

Program magang ini diharapkan dapat memberi kontribusi positif terhadap kualitas pendidikan di Indonesia melalui pengalaman dan pengetahuan yang didapatkan oleh para calon guru. (R)

Berita Lainnya

Berita Terbaru