30 C
Medan
Sabtu, Oktober 19, 2024

Kesehatan Ibu Hamil: Menkes Tegaskan Pentingnya Mikronutrien

Berita HariIni

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Bandung (buseronline.com) – Menkes Budi Gunadi Sadikin menegaskan pentingnya pemenuhan mikronutrien bagi ibu hamil dalam upaya menangani permasalahan kurang gizi di Indonesia.

Dalam acara peluncuran Multiple Mikronutrien Suplementasi (MMS) di halaman SMA Negeri 27 Bandung, Jawa Barat, Kamis, Menkes Budi mengungkapkan bahwa 27 persen dari 4,9 juta ibu hamil di Indonesia mengalami anemia, yang berpotensi meningkatkan risiko berat badan lahir rendah (BBLR) dan stunting.

“Penyakit yang menyerang ibu hamil dan anak-anak itu adalah penyakit gizi. Artinya, gizinya banyak kurangnya,” ujar Menkes Budi. Sebagai langkah untuk mengatasi tingginya angka anemia tersebut, Menkes bersama lembaga kesehatan dunia seperti WHO dan Unicef merekomendasikan penggunaan suplemen MMS untuk memenuhi kebutuhan nutrisi ibu hamil.

Menkes Budi menjelaskan, MMS telah menjadi pedoman dari WHO sejak 2020 dan baru diimplementasikan di Indonesia saat ini. Ia menambahkan, penelitian menunjukkan bahwa penggunaan MMS dapat meningkatkan status gizi ibu hamil dan kesehatan bayi yang dilahirkan, termasuk mengurangi risiko stunting dan kematian bayi.

“Kalau ingin anaknya sehat atau pintar, minum MMS 180 butir selama 180 hari atau enam bulan terus menerus selama hamil,” imbuhnya.

Setiap tablet MMS mengandung 10 vitamin dan 5 mineral yang esensial bagi ibu hamil, termasuk vitamin A, D, E, C, dan zat besi. Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat Maria Endang Sumiwi menambahkan, Keputusan Menteri Kesehatan NO: HK.01.0/MENKES/1092/2024 tentang Standar Suplemen Zat Gizi Mikro untuk Ibu Hamil telah diterbitkan untuk mendukung keberlangsungan program MMS ke depan.

Program MMS akan diluncurkan di 209 kabupaten/kota di 15 provinsi terpilih yang mengalami tingkat BBLR dan stunting tinggi. Sebanyak 1,3 juta botol MMS, masing-masing berisi 180 tablet, telah disiapkan untuk didistribusikan kepada ibu hamil.

Sebagai bagian dari dukungan kemandirian produksi, telah dilaksanakan Coaching Clinic untuk memperkuat kapasitas industri lokal dalam memproduksi MMS. Menkes Budi menyampaikan apresiasi kepada para pakar, universitas, dan seluruh pihak yang mendukung pelaksanaan program ini.

Dengan program MMS, diharapkan ibu hamil di Indonesia dapat memenuhi kebutuhan gizi yang optimal, sehingga melahirkan generasi yang sehat dan cerdas. (R)

Berita Lainnya

Berita Terbaru