31 C
Medan
Rabu, Oktober 23, 2024

Efektivitas Tes PCR Mendeteksi Virus SARS-CoV-2

Berita HariIni

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Jakarta (buseronline.com) – Juru Bicara Kemenkes RI, dr Mohammad Syahril SpP MPH, menanggapi narasi yang beredar di masyarakat bahwa tes RT-PCR (reverse transcription-polymerase chain reaction) hanya berfungsi untuk mendeteksi asidosis, bukan untuk mengidentifikasi keberadaan virus. Menurutnya, pernyataan tersebut adalah keliru.

dr Syahril menjelaskan bahwa RT-PCR merupakan metode diagnostik yang diakui oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebagai standar emas (gold standard) untuk mendeteksi virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19. Tes PCR menggunakan teknik amplifikasi asam nukleat dengan tingkat akurasi tinggi dalam mendeteksi virus. “Tes PCR sudah digunakan secara internasional. Dengan tes ini, kita dapat mengetahui patogen penyebab infeksi penyakit,” ujarnya di Jakarta, Senin (21/10/2024).

Tes PCR berfungsi untuk menguji keberadaan materi genetik virus (asam ribonukleat atau RNA) saat virus terurai, dan merupakan alat yang andal untuk mendeteksi infeksi aktif. Selain itu, dr Syahril juga menambahkan bahwa tes PCR dapat digunakan untuk mendeteksi penyakit infeksi lainnya, termasuk virus penyebab Mpox.

Jika hasil tes PCR menunjukkan positif Covid-19, langkah selanjutnya untuk mengetahui jenis varian virus dapat dilakukan melalui pemeriksaan Whole Genome Sequencing (WGS). Pemeriksaan ini penting untuk pengurutan genom virus SARS-CoV-2, yang berperan dalam pemantauan penularan virus dan pengendalian infeksi.

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2023, pemeriksaan tes PCR dan WGS termasuk dalam upaya surveilans penanggulangan Covid-19. Data dari pemeriksaan ini penting untuk memantau tren epidemiologi dan virologi serta mendeteksi varian baru dari virus.

Di sisi lain, dr Syahril menjelaskan bahwa asidosis merujuk pada kondisi kadar asam yang tinggi dalam tubuh. Keseimbangan pH tubuh adalah kunci untuk kesehatan yang optimal, dan pemeriksaan asidosis dilakukan melalui tes darah dan urine untuk mengevaluasi kadar pH.

Dengan penjelasan ini, Kemenkes berharap masyarakat dapat memahami fungsi dan pentingnya tes PCR dalam deteksi virus serta tidak terpengaruh oleh narasi yang salah. (R)

Berita Lainnya

Berita Terbaru