25 C
Medan
Jumat, November 22, 2024

Kemenkes Tegaskan: Klaim Pandemi Covid-19 Rekayasa Tidak Benar

Berita HariIni

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Jakarta (buseronline.com) – Klaim bahwa pandemi Covid-19 merupakan rekayasa kembali menjadi sorotan publik. Narasi yang menyebutkan bahwa virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19 tidak ada juga terus beredar di media sosial. Menanggapi hal ini, Juru Bicara Kemenkes RI, dr Mohammad Syahril SpP MPH, menegaskan bahwa informasi tersebut tidak benar.

“Pandemi Covid-19 ini mempengaruhi hampir seluruh negara di dunia, bukan hanya Indonesia. Tidak ada bukti yang mendukung klaim tersebut,” ungkap Syahril di Jakarta, Rabu (16/10/2024).

Syahril juga menggarisbawahi keberhasilan Indonesia dalam menangani pandemi, berkat kerja sama pemerintah, pemangku kepentingan, dan masyarakat. “Pandemi sudah lewat, dan status darurat kesehatan global untuk Covid-19 telah dicabut oleh WHO,” tambahnya.

Data WHO menunjukkan bahwa sejak Desember 2019, terdapat lebih dari 760 juta kasus dan 6,9 juta kematian akibat Covid-19 di seluruh dunia. Hingga Juni 2023, lebih dari 13 miliar dosis vaksin Covid-19 telah diberikan.

Laporan World Health Statistics 2024 oleh WHO mengungkapkan dampak pandemi terhadap harapan hidup. Secara global, harapan hidup menurun 1,8 tahun menjadi 71,4 tahun, kembali ke angka yang sama pada 2012. Wilayah Amerika dan Asia Tenggara mengalami penurunan harapan hidup sekitar 3 tahun.

Syahril menjelaskan, Indonesia menerapkan kebijakan “gas dan rem” dalam penanganan pandemi, yang bertujuan menyeimbangkan antara penanganan kesehatan dan pemulihan ekonomi. Sejak dimulainya vaksinasi pada 13 Januari 2021, Indonesia telah memberikan lebih dari 400 juta dosis vaksin Covid-19.

“Di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo, kami terus menjaga keseimbangan antara penanganan kesehatan dan perekonomian,” tutup Syahril. (R)

Berita Lainnya

Berita Terbaru