Tarutung (buseronline.com) – Pengurus Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Tapanuli Utara mulai angkat bicara tentang kondisi masyarakat Taput yang akhir-akhir terusik jelang Pilkada Taput.
Pada perhelatan atau tahapan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Taput di ikuti dua pasangan calon, yaitu Satika Simamora-Sarlandy Hutabarat dengan nomor urut 1 dan JTP Hutabarat-Denny Lumbantoruan nomor urut 2.
Ketua FKUB Taput Pdt Hasudungan Manalu saat dihubungi media di Pearaja Tarutung, Sabtu (26/10/2024), mengatakan FKUB Taput mencium aroma tanda tanda ketidak kondusifan di tengah tengah masyarakat Taput akhir-akhir ini.
Hal itu dibuktikan banyaknya unggahan atau postingan yang menyinggung, menyudutkan, menghina dan bahkan memprovokasi dengan menyebarkan isu-isu yang sangat tidak manusiawi, yang terdapat di sejumlah media sosial, seperti Facebook, Tiktok, Instagram. Pada umumnya dinilai sudah tidak lagi beretika dan tidak beradab.
Dampak banyak nya postingan atau unggahan dari orang yang tidak bertanggungjawab tersebut mengakibatkan banyak masyarakat yang percaya dan ikut terprovokasi.
Menyikapi hal tersebut, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Tapanuli Utara, Pdt Hasudungan Manalu menghimbau dan menyerukan kepada masyarakat dan orang yang turut dan berkepentingan dalam proses Pilkada Tapanuli Utara yang masih atau sedang berjalan agar menjaga kerukunan dan kedamaian, hingga pada saat hari pemilihan 27 November mendatang.
“Karena kita adalah umat beragama yang saling mencintai perdamaian dan kerukunan”, ucap Pdt Hasudungan Manalu dengan hati miris.
Disampaikannya, bahwa fanatik terhadap salah satu kandidat, bukanlah hal yang tabu untuk dilakukan, namun jangan dilupakan bahwa kita adalah perwakilan Tuhan di tengah dunia ini, untuk tetap menghadirkan kebaikan Tuhan. Hidup dalam kerukunan dan perdamaian diantara sesama.
“Oleh karena itu, kecintaan kita terhadap sang kandidat, hendaknya dengan menunjukkan dengan sikap yang sangat beradab, dengan tidak men jelek-jelekkan dan menghina kandidat lain. Tetapi marilah kita tetap menjunjung tinggi nilai-nilai kebersamaan. Itu adalah tanggung jawab kita bersama, khususnya di Tapanuli Utara. Siapapun yang terpilih nanti, mari kita yakini bahwa itu adalah pilihan Tuhan”, ucap Pdt Hasudungan Manalu.
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Tapanuli Utara H Syamsul Pandiangan saat dihubungi secara terpisah mengatakan nada keprihatinan yang sama.
Mencermati keadaan yang memprihatinkan itu, Syamsul juga menyampaikan imbauan dan menekankan kepada masyarakat Tapanuli Utara untuk mengutamakan kekondusifan dan kenyamanan. Mari kita menjaga diri secara bersama-sama.
“Saya prihatin atas situasi tahapan Pilkada di Taput saat ini. Baik pengamatan secara langsung maupun melalui media sosial. Sutuasi sudah mulai memanas”, kata Syamsul.
Selaku tokoh agama di kabupaten Tapanuli Utara, Syamsul Pandiangan mengingatkan beberapa hal. Masyarakat Taput dikenal menjunjung tinggi nilai nilai Agama, berbudaya dan beradab.
“Marilah kita sama sama menjunjung tinggi budaya kita orang Batak yaitu budaya Dalihan Na Tolu”, ajak Syamsul .
Terkait dua paslon yang sudah ditetapkan KPU sebagai peserta Pilkada, Syamsul Pandiangan mengungkapkan bahwa keduanya adalah putra dan putri terbaik di Tapanuli Utara.
“Yang pasti, kita semua saling berkaitan. Baik dari adat, marga, budaya, kita tidak akan terlepas dari kedua kandidat. Untuk itu, marilah kita menahan diri dari hal-hal yang merusak tatanan budaya kita di Tapanuli Utara. Siapapun nantinya yang terpilih, itu adalah pilihan Tuhan Yang Maha Esa. Mari kita yakini akan membawa kemajuan di Tapanuli Utara”, sebutnya.
Kepada seluruh tim sukses kedua kandidat calon Bupati/Wakil Bupati Taput, Syamsul berpesan agar mengutamakan moral dan etika dengan lebih menunjukkan kelebihan kandidat masing-masing. Bukan malah saling caci maki atau menghujat.
“Kepada seluruh masyarakat Taput, saya menghimbau agar jangan mudah terprovokasi oleh oknum oknum yang tidak bertanggung jawab yang menginginkan terjadi keributan diantara kita. Hargailah perbedaan, pilih lah kandidatmu tanpa menyakiti orang yang berbeda pilihan denganmu. Kita semua adalah saudara untuk selamanya. Salam damai untuk seluruh masyarakat Tapanuli Utara”, ucap Ketua MUI Taput Syamsul Pandiangan. (T1).