Medan (buseronline.com) – PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut melaksanakan Latihan Organisasi Keadaan Darurat (OKD) Level 2 di Fuel Terminal (FT) Medan Group, Rabu.
Latihan ini bertujuan untuk melatih tindakan dalam menangani insiden atau keadaan darurat serta meningkatkan aspek HSSE (Health, Safety, Security & Environment).
Pjs Executive General Manager (EGM) Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Tiara Thesaufi, menjelaskan bahwa latihan ini dilakukan secara rutin sebagai antisipasi menghadapi situasi darurat yang tidak diinginkan.
“Latihan ini mengajarkan cara penanggulangan agar operasional di fuel terminal dan layanan masyarakat tetap berjalan tanpa gangguan,” ujarnya.
Latihan berlangsung intensif dengan skenario terorisme, di mana teroris menyusup ke FT Medan Group dan melakukan penyanderaan.
Dalam situasi ini, FT Manager (FTM) Medan Group melaporkan insiden kepada Pjs EGM via handphone dan berkoordinasi dengan pihak kepolisian serta TNI Angkatan Laut (Lantamal) I Belawan.
Skenario memunculkan ketegangan ketika teroris melukai salah satu sandera dan mengancam akan menembak tangki. Setelah baku tembak, Lantamal berhasil melumpuhkan teroris dan mengevakuasi korban.
Kegiatan latihan berlangsung mulai pukul 09.00 WIB, dengan api berhasil dipadamkan dalam dua jam, dan keadaan terkendali kembali dalam tiga jam.
Tiara menambahkan bahwa latihan ini juga melibatkan gubernur, wali kota, Damkar, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan warga setempat.
“Ada empat skenario yang kami latih: insiden terorisme, kebakaran, evakuasi medis, dan evakuasi warga. Kami harap situasi seperti ini tidak terjadi,” tuturnya.
Dalam keadaan darurat, Pertamina menerapkan skema distribusi RAE (Reguler Alternative Emergency), dengan pengalihan pasokan BBM dari FT lain seperti Pematangsiantar, Kisaran, dan Sibolga untuk memastikan kebutuhan BBM di Sumut tetap aman. (R)