Medan (buseronline.com) – Provinsi Sumut telah mencatat sejarah baru dalam PON XXI Aceh-Sumut, dengan berhasil memecahkan 113 rekor dari delapan cabang olahraga, baik rekor PON maupun nasional.
Pencapaian ini menunjukkan kemajuan signifikan dalam prestasi olahraga di tingkat daerah dan nasional.
Fatoni dalam keterangannya, Senin (28/10/2024), menjelaskan bahwa cabang olahraga atletik menyumbang rekor terbanyak, dengan delapan rekor yang berhasil dipecahkan. Sementara itu, cabang selam kolam menyusul dengan tujuh rekor baru.
“Rekor-rekor ini tidak lepas dari keberhasilan regenerasi atlet, di mana rata-rata usia atlet pada PON XXI adalah 22 tahun,” ungkapnya.
Salah satu atlet muda asal Sumut, Nella Agustin (22), berhasil meraih tiga medali dan memecahkan tiga rekor nasional, sementara Gladies Lariesa Garina Haga, atlet loncat indah, sukses meraih lima medali emas.
Keseluruhan, Sumatera Utara berhasil menduduki peringkat keempat dengan total 254 medali yang terdiri dari 79 medali emas, 59 perak, dan 116 perunggu. Ini merupakan lompatan besar dibandingkan dengan peringkat ke-13 yang diraih pada PON XX di Papua.
“Provinsi Sumut pada PON ini sangat luar biasa, karena sulit menggeser provinsi-provinsi besar seperti Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Jawa Timur,” tambah Fatoni.
PON XXI juga menjadi yang terbesar dalam sejarah, diikuti oleh 38 provinsi dan satu otorita, Ibu Kota Nusantara (IKN), dengan lebih dari 18.000 kontingen, termasuk ofisial, pelatih, dan atlet.
Venue-venue yang digunakan dalam PON mendapatkan sanjungan atas standar internasionalnya, termasuk Stadion Madya Atletik dan Stadion Utama di Deliserdang.
Fatoni, yang juga menjabat sebagai Ketua Pengurus Besar PON XXI Aceh-Sumut wilayah Sumut, menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah dan berbagai pihak dalam menyelenggarakan PON.
“Sinergitas dan kebersamaan sangat penting untuk menjaga akuntabilitas penyelenggaraan PON,” tegasnya.
Selama PON berlangsung, perputaran uang di Sumut tercatat mencapai Rp8,6 T, yang menunjukkan dampak ekonomi yang signifikan.
Semua hotel bintang tiga dan empat di daerah penyelenggaraan dipenuhi tamu, sementara sektor pariwisata juga mengalami peningkatan yang tajam.
Dalam hal kesehatan, Sumatera Utara menyiapkan 60 rumah sakit rujukan, 127 ambulans, serta 1.100 tenaga medis yang siap siaga di masing-masing venue.
Setiap hotel yang menjadi tempat menginap atlet juga disediakan dua dokter dan tenaga medis untuk memastikan kesehatan peserta.
Menariknya, PON XXI mencatatkan rekor MURI dengan melibatkan 83.391 relawan, menjadikannya jumlah terbesar dalam sejarah olahraga dunia.
“Kerja keras, kerja sama, dan kekompakan telah terbayarkan dengan suksesnya pesta olahraga terbesar di Indonesia. Ini adalah kebanggaan Sumut dan keberhasilan Indonesia di mata dunia,” tutup Fatoni. (R)