Jakarta (buseronline.com) – Dalam upaya menjaring aspirasi dan memperkuat kemitraan dalam bidang pendidikan, Mendikdasmen Abdul Mu’ti, bersama jajaran pimpinan kementerian, melakukan kunjungan ke kantor pusat Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU), Rabu.
Kunjungan ini dihadiri langsung oleh Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf. Mendikdasmen Mu’ti menyatakan, kunjungan ini bertujuan untuk mendapatkan masukan berharga dari PBNU yang akan digunakan dalam pengambilan kebijakan pendidikan di masa depan.
“NU memiliki banyak layanan pendidikan, dan kami ingin melanjutkan kerja sama serta menjaring aspirasi dari apa yang telah dilakukan NU dalam membangun sistem pendidikan,” ujar Mu’ti.
Dalam pertemuan tersebut, PBNU menyampaikan beberapa masukan, antara lain pentingnya penerapan sistem pendidikan berbasis komunitas serta penguatan peran guru dalam manajemen sekolah.
Yahya Cholil Staquf mengungkapkan bahwa kerja sama antara NU dan Kemendikdasmen telah menjadi tradisi yang penting.
“Kami berharap kontribusi NU dalam pendidikan dapat menjadi bahan pertimbangan dalam penyusunan kebijakan ke depan,” ungkapnya.
Setelah kunjungan ke PBNU, Mendikdasmen juga melanjutkan agenda ke Persekutuan Gereja Indonesia (PGI).
Dalam kesempatan ini, Mu’ti menekankan pentingnya peran masyarakat sebagai stakeholder pendidikan, serta komitmennya untuk menjadikan kementerian sebagai rumah pendidikan yang mendorong gotong royong dalam mencerdaskan bangsa.
Pendeta Gomar Gultom dari PGI mengangkat isu distribusi guru PPPK, khususnya untuk sekolah swasta, agar tidak terjadi penutupan sekolah Kristen akibat kekurangan tenaga pengajar.
Mendikdasmen menanggapi dengan menegaskan bahwa pemerintah menganggap sekolah swasta sebagai mitra kerja sama.
Kunjungan ini diakhiri di Pimpinan Pusat Persatuan Islam (Persis), di mana Ketua Umum Persis, Jeje Zaenudin, berharap Kemendikdasmen dapat meningkatkan pendidikan moral dan penguatan karakter bagi peserta didik.
“Semoga semua aspirasi yang kami berikan dapat membantu mewujudkan pendidikan Indonesia yang lebih baik,” tutup Jeje. (R)