31 C
Medan
Sabtu, November 2, 2024

APBN Sukseskan Pembangunan Dua Bendungan di Aceh

Berita HariIni

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Jakarta (buseronline.com) – Pemerintah Indonesia melalui APBN terus mendukung visi Presiden untuk mencapai swasembada pangan dengan menyelesaikan pembangunan dua bendungan strategis di Aceh: Bendungan Rukoh dan Bendungan Keureuto.

Menteri PU Dody Hanggodo dalam keterangan resmi, Rabu (30/10/2024), menjelaskan bahwa pembangunan kedua bendungan ini merupakan langkah konkret pemerintah dalam memperkuat sistem pertahanan keamanan negara serta mendorong kemandirian bangsa melalui swasembada pangan.

“Kehadiran bendungan ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas pertanian dan kesejahteraan petani, sekaligus mendukung ketahanan pangan yang menjadi prioritas nasional,” ujar Dody.

Bendungan Rukoh, yang terletak di Kabupaten Pidie, memiliki kapasitas tampungan sebesar 128 juta m³ dengan luas genangan 716,7 hektar.

Bendungan ini dirancang untuk melayani area irigasi seluas 11.950 hektar dengan pola tanam padi-padi-palawija dan intensitas tanam mencapai 300%, meningkat dari 140% pada kondisi eksisting.

Selain itu, Bendungan Rukoh berfungsi untuk mengendalikan banjir di wilayah Krueng Rukoh, dengan potensi pengurangan banjir hingga 89,62%, serta menyuplai air baku sebesar 0,90 m³/detik.

Proyek ini dimulai pada akhir tahun 2018 dengan total biaya sebesar Rp1,5 T dari APBN.

Sementara itu, Bendungan Keureuto yang berada di Kabupaten Aceh Utara memiliki kapasitas tampungan 215,94 juta m³ dan luas genangan 896,6 hektar.

Bendungan ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan irigasi pada lahan seluas 9.455 hektar, menyediakan air baku sebesar 0,5 m³/detik, serta menghasilkan energi listrik sebesar 6,34 MW.

Keberadaan Bendungan Keureuto juga diharapkan dapat mereduksi potensi banjir di wilayah Lhoksukon hingga 30%. Pembangunan bendungan ini dimulai sejak 2015 dengan biaya APBN mencapai Rp2,7 T.

Dengan penyelesaian kedua bendungan ini, pemerintah berharap dapat meningkatkan ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat Aceh, serta mendukung keberlanjutan sektor pertanian di daerah tersebut. (R)

Berita Lainnya

Berita Terbaru