25 C
Medan
Jumat, November 22, 2024

Membina Generasi Muda: FTBI Tingkat SD se-Sulawesi Selatan dan Barat Rayakan Cinta Bahasa Daerah

Berita HariIni

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Makassar (buseronline.com) – Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah melalui Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Selatan menggelar Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) untuk tingkat Sekolah Dasar se-Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat.

Acara yang berlangsung di Hotel Novotel Makassar Grand Shayla, 3-5 November 2024 ini dihadiri oleh 293 peserta, 28 guru pendamping, dan 16 juri yang merupakan pakar bahasa, sastrawan, serta pegiat budaya daerah.

Dalam sambutannya, Ganjar Harimansyah, Kepala Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra, menekankan pentingnya pengajaran bahasa daerah kepada generasi muda sebagai langkah untuk menjaga warisan budaya.

Ia mengutip pernyataan UNESCO tahun 2005 yang menunjukkan bahwa anak-anak yang memulai pendidikan dengan bahasa ibu memiliki pondasi yang lebih baik dan berpotensi untuk berprestasi lebih tinggi dibandingkan mereka yang belajar dalam bahasa baru.

Ganjar juga menjelaskan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa pembelajaran bahasa ibu dapat mengoptimalkan kecerdasan dan kognisi anak.

“Pembelajaran bahasa ibu menstimulasi otak, membantu berpikir abstrak, dan memudahkan penguasaan bahasa lain,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa penggunaan bahasa ibu sejak dini juga dapat mengembangkan kecerdasan emosional, rasa empati, serta memperkuat identitas budaya anak.

Dewi Pridayanti, Pelaksana tugas Kepala Balai Bahasa Sulawesi Selatan, menyampaikan apresiasi kepada semua peserta, pendamping, dan juri yang telah berkontribusi dalam program Revitalisasi Bahasa Daerah.

Ia menekankan bahwa FTBI bertujuan tidak hanya untuk meningkatkan kemampuan bahasa ibu di kalangan siswa, tetapi juga untuk menumbuhkan kebanggaan dan cinta terhadap kearifan lokal.

Kepala Dinas Pendidikan Sulawesi Selatan, Iqbal Najamuddin, juga menegaskan bahwa bahasa daerah bukan hanya alat komunikasi, melainkan juga identitas budaya yang sarat dengan nilai-nilai luhur.

Ia menambahkan, “Program Revitalisasi Bahasa Daerah adalah komitmen untuk menjaga dan menumbuhkan kebanggaan terhadap bahasa daerah.”

FTBI diharapkan dapat memicu kesadaran masyarakat dan pemerintah daerah dalam menjaga keberlanjutan pelestarian bahasa dan sastra daerah.

Dengan adanya festival ini, generasi muda diharapkan mampu menjaga dan mengembangkan bahasa serta sastra daerah mereka secara kreatif, sekaligus memperkuat identitas bangsa di tengah tantangan globalisasi. (R)

Berita Lainnya

Berita Terbaru