25 C
Medan
Jumat, November 22, 2024

FTBI Kalimantan Barat 2024: Lestarikan Bahasa Daerah, Ciptakan Generasi Muda Bestari

Berita HariIni

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Pontianak (buseronline.com) – Dalam upaya pemerintah untuk mewariskan bahasa daerah kepada generasi muda, Kemendikdasmen, melalui Balai Bahasa Provinsi Kalimantan Barat dan Badan Bahasa, terus mendukung program Revitalisasi Bahasa Daerah (RBD). Salah satu program penting dari RBD adalah Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) Provinsi Kalimantan Barat, 1-3 November 2024 di Hotel Ibis Pontianak.

FTBI 2024, yang diikuti oleh 110 siswa SD dan 96 siswa SMP, mengusung berbagai kegiatan yang memamerkan kecintaan dan keterampilan peserta terhadap bahasa daerah, seperti pantun, pidato, mendongeng, stand-up comedy, dan menulis cerita pendek.

Ini merupakan FTBI pertama yang diselenggarakan di Kalimantan Barat, sebagai bagian dari inisiatif nasional yang dimulai sejak 2021 dan telah melibatkan 97 bahasa daerah di 38 provinsi.

Kepala Balai Bahasa Provinsi Kalimantan Barat, Anang Santosa, menegaskan pentingnya kerja sama antara pemerintah daerah dan masyarakat untuk melestarikan bahasa daerah.

“Kelestarian bahasa daerah adalah tanggung jawab bersama. Program ini diharapkan menjadi titik tolak untuk pewarisan bahasa kepada generasi muda,” ujarnya.

Ia juga mengapresiasi partisipasi aktif pemerintah daerah yang menunjukkan perubahan pola pikir tentang pentingnya bahasa daerah.

Pj Wali Kota Pontianak yang diwakili oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pontianak, Sri Sujiarti, menambahkan bahwa kerja sama antara Balai Bahasa dan pemerintah daerah sangat penting dalam pelindungan bahasa dan sastra daerah.

FTBI 2024 dibuka oleh Staf Ahli Bidang Hukum dan Politik, Natalia Karyawati, mewakili Pj Gubernur Kalimantan Barat. Ia mengucapkan terima kasih atas dukungan dari semua pihak yang telah berperan dalam suksesnya program ini.

“Bahasa daerah adalah aset yang penting bagi masyarakat, baik sebagai identitas maupun alat komunikasi sehari-hari,” kata Natalia.

Setelah pembukaan, perlombaan dilanjutkan dengan berbagai kategori, di mana dewan juri terdiri dari para maestro di bidangnya. Perlombaan ini dilakukan secara berjenjang, dimulai dari tingkat kabupaten/kota hingga provinsi.

Juara FTBI tingkat provinsi akan berpartisipasi dalam Festival Tunas Bahasa Ibu tingkat Nasional (FTBIN) yang dijadwalkan pada Februari 2025.

Kepala Badan Bahasa, E Aminudin Aziz, yang menutup FTBI 2024, menegaskan bahwa revitalisasi bahasa daerah adalah bagian dari upaya melestarikan bahasa yang kini banyak terancam punah.

“Sekitar 7.600 bahasa daerah di dunia kini dalam kondisi kritis, dan setiap dua minggu sebuah bahasa bisa hilang. Hal ini sebagian besar disebabkan oleh sikap penuturnya yang tidak menganggap bahasa daerah sebagai aset yang berharga,” ujar Aminudin, Minggu (3/11/2024).

FTBI juga memberikan apresiasi kepada para pemenang dengan berbagai penghargaan, termasuk uang pembinaan, piala, dan sertifikat.

Aminudin menekankan bahwa pengakuan terhadap prestasi di bidang bahasa daerah harus sejajar dengan prestasi di bidang akademik dan olahraga, yang dapat membuka jalur untuk melanjutkan studi.

Program ini juga mencakup Kemah Cerpen untuk siswa yang berpartisipasi dalam penulisan cerita pendek, yang akan menghasilkan antologi cerpen berbahasa daerah.

Karya-karya ini akan diterbitkan sebagai bukti nyata dari keberagaman bahasa daerah yang dijaga dan dilestarikan oleh generasi muda.

Aminudin mengakhiri sambutannya dengan mengajak semua pihak untuk terus melestarikan bahasa daerah.

“Sebagai warga nasional kita utamakan bahasa Indonesia, dan sebagai warga global kita harus menguasai bahasa asing. Ini adalah cara membangun rasa percaya diri dan kebanggaan atas kekayaan budaya kita,” tutupnya. (R)

Berita Lainnya

Berita Terbaru