Binjai (buseronline.com) – Terminal Ikan Paus Binjai kini tak sekadar menjadi tempat naik turun penumpang, tetapi tengah disulap menjadi ruang publik yang nyaman dan aman bagi pejalan kaki serta pengguna transportasi umum.
Transformasi ini terwujud melalui kolaborasi antara Dinas Perhubungan Sumatera Utara (Dishub Sumut) dan UK PACT (United Kingdom Partnering for Accelerated Climate Transitions), yang menerapkan konsep tactical urbanism.
Kadishub Sumut, Dr Agustinus Panjaitan ST, menjelaskan bahwa proyek ini bertujuan menciptakan ruang publik yang lebih manusiawi melalui perubahan cepat dan berdampak nyata.
“Melalui langkah-langkah sederhana namun strategis, kami merancang Terminal Binjai agar tidak hanya tertib secara fungsi, tetapi juga menjadi tempat yang nyaman bagi masyarakat,” ujarnya, Jumat (8/11/2024).
Sebagai langkah awal, proyek ini melibatkan kompetisi desain yang diikuti mahasiswa dari berbagai universitas.
Desain pemenang kemudian diadopsi sebagai konsep utama untuk pembangunan terminal yang lebih modern.
Sosialisasi pun dilakukan secara intensif bersama para pemangku kepentingan, termasuk operator bus, pedagang, dan warga di sekitar terminal.
Dalam tahap pembangunan, berbagai fasilitas ditambahkan, termasuk shelter untuk kenyamanan penumpang, jalur pedestrian khusus pejalan kaki, serta zebra cross untuk meningkatkan keamanan penyeberangan.
Selain itu, jalur pedestrian dilengkapi dengan guiding block sebagai penanda bagi penyandang disabilitas, khususnya tunanetra. Agar lalu lintas lebih tertib, marka parkir diatur ulang untuk bus, angkot, dan sepeda motor.
Program ini juga mendukung pembangunan angkutan umum massal berbasis jalan, yakni Bus Rapid Transit (BRT) Mebidang, yang nantinya akan melayani hingga Terminal Ikan Paus Binjai.
Selain itu, ruang terbuka hijau dibangun untuk menambah unsur alami di lingkungan terminal dan menciptakan suasana yang sejuk.
Sebagai bentuk keterlibatan masyarakat, Dishub Sumut mengajak warga sekitar untuk berpartisipasi dalam pengecatan jalur pedestrian melalui program community engagement.
Langkah ini diharapkan dapat menumbuhkan rasa memiliki dan tanggung jawab terhadap fasilitas umum di kawasan terminal.
Proyek ini ditargetkan rampung pada November 2024. Setelah selesai, Terminal Binjai diharapkan tidak hanya berfungsi sebagai terminal, tetapi menjadi ruang publik representatif yang nyaman dan berkelanjutan.
Terminal ini juga diharapkan menjadi contoh bagaimana kolaborasi antara pemerintah daerah dan mitra internasional mampu membawa perubahan positif bagi masyarakat. (R)