25 C
Medan
Jumat, November 22, 2024

Inovasi dan Transformasi Penanggulangan TBC Dibahas Pemimpin Kesehatan Dunia

Berita HariIni

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Bali (buseronline.com) – Pemerintah Indonesia, bersama para pemimpin kesehatan global, melaksanakan pertemuan penting di Bali untuk membahas cara-cara inovatif dan transformatif dalam mengatasi tantangan global tuberkulosis (TBC).

Pertemuan ini diselenggarakan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dan melibatkan organisasi internasional seperti Gates Foundation, FIND, dan TB Alliance, serta berbagai mitra kesehatan lainnya.

Pertemuan ini digelar menjelang Konferensi Dunia tentang Kesehatan Paru 2024, yang akan menjadi langkah besar dalam upaya dunia untuk menangani TBC, salah satu penyakit menular paling mematikan.

Dalam sambutannya, Menteri Kesehatan Indonesia, Budi Gunadi Sadikin, menekankan perlunya solusi inovatif dalam upaya menghilangkan TBC, serta mendesak negara-negara lain untuk berinvestasi dalam riset dan pengembangan guna mencapai target eliminasi TBC.

“Untuk mengeliminasi TBC, kita harus mengadopsi solusi inovatif dan membangun alat baru yang memungkinkan pencegahan, diagnosis, dan pengobatan secara dini dan efisien,” ujar Budi Gunadi Sadikin, Senin (11/11/2024).

Para peserta juga membahas pentingnya kolaborasi antara pemerintah, sektor industri, dan masyarakat sipil untuk mempercepat pengembangan alat-alat baru yang lebih efektif.

Direktur Eksekutif The Union, Cassandra Kelly-Cirino, menyoroti perlunya kerja sama untuk memastikan bahwa alat diagnostik dan pengobatan yang baru dapat menjangkau mereka yang paling membutuhkan.

Kepala Transformasi/CEO FIND, Dr Ifedayo Adetifa, menyatakan bahwa mempercepat akses ke diagnostik yang terjangkau dan akurat sangat penting untuk diagnosis dini dan pengobatan yang efektif.

Ia juga menekankan komitmen FIND untuk mengembangkan tes diagnostik yang lebih baik, yang bisa diakses di fasilitas layanan kesehatan di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah.

Sementara itu, Presiden dan CEO TB Alliance, Dr Mel Spigelman, mengungkapkan visi ambisius mereka untuk mengurangi durasi pengobatan TBC menjadi hanya satu hari untuk infeksi TBC laten dan satu bulan untuk infeksi TBC aktif.

Dengan pengobatan yang lebih singkat, ia berharap tingkat kepatuhan pasien dapat meningkat, mempercepat kemajuan menuju dunia bebas TBC.

Menurut laporan TB Global 2024, Indonesia adalah salah satu negara dengan beban TBC tertinggi, menyumbang sebagian besar kasus global. Namun, Indonesia berkomitmen untuk berperan sebagai contoh dalam implementasi alat inovatif untuk memerangi TBC.

Langkah-langkah yang telah diambil termasuk pengembangan alat diagnostik TBC yang diproduksi secara lokal, peningkatan anggaran untuk TBC, serta uji klinis vaksin TBC baru.

Selain itu, Indonesia juga memperluas penggunaan rejimen pengobatan yang lebih singkat untuk TBC resisten obat, guna meningkatkan hasil pengobatan dan aksesibilitas bagi pasien.

Kolaborasi antara sektor publik dan swasta, termasuk perusahaan-perusahaan seperti BioFarma, Kalgen DNA, dan FujiFilm, semakin mempercepat pengembangan solusi diagnostik, pengobatan, dan vaksin yang lebih aman dan efektif untuk mengakhiri TBC di Indonesia dan seluruh dunia.

Para pemangku kepentingan sepakat bahwa kolaborasi global dalam riset dan pengembangan serta peningkatan akses terhadap alat-alat inovatif TBC sangat penting untuk memutus rantai penularan dan mencapai eliminasi TBC di masa depan. (R)

Berita Lainnya

Berita Terbaru