Muara (buseronline.com) – Calon Bupati Taput nomor urut 01 Satika Simamora mengakui bahwa Pulau Sibandang, Kecamatan Muara mempunyai potensi besar di sektor pariwisata. Potensi wisata tersebut serta usaha pengrajin ulos akan dikembangkan ika kelak dirinya diamanahkan menjadi Bupati Tapanuli Utara (Taput) periode 2025-2030.
Semua potensi yang dimiliki Pulau Sibandang akan dikembangkan dengan tujuan agar kehidupan masyarakat semakin berkualitas dan perekonomian lebih meningkat.
“Ketika saya terpilih menjadi Bupati, tugas saya adalah membuat setiap rumah tangga menjadi keluarga yang berkualitas. Punya tabungan, punya ketrampilan dan keluarga mandiri yang bahagia. Di kepemimpinan saya akan saya tebarkan kasih dan sayang kepada para pemuda, rumah tangga dan Lansia”, ujar Satika dalam silaturahmi dengan ratusan masyarakat di Pulau Sibandang, Desa Sibandang, Muara, Sabtu.
Desa Sibandang, menurut Satika Simamora adalah desa yang unik dengan sumber daya wisata yang punya potensi besar. Diungkapkan dia bahwa dulu banyak dana dari Kementerian ke Pulau Sibandang untuk membuat homestay.
“Jadi jangan sampai Satika-Sarlandy kalah di sini. Harus menang. Kalau saya menang maka Desa Sibandang ini akan menjadi prioritas bagi saya. Kemiskinan yang masih dirasakan masyarakat setelah saya turun langsung ke tengah masyarakat ternyata yang dibutuhkan adalah kejujuran, ketulusan, dan kemandirian”, ucap Satika yang dibalas dengan sambutan hangat oleh hadirin.
Selama menjabat Ketua Dekranasda Taput, diakuinya sering datang ke Pulau Sibandang. Ia berjanji lima tahun ke depan lebih mendorong anggaran untuk membina para pengrajin ulos tenun di desa tersebut.
“Selama ini dananya memangnya tidak cukup. Saya justru lebih banyak memakai dana pribadi agar kerajinan ulos tenun dapat lebih dikenal. Saya juga tidak pernah memakai uang pemerintah untuk kegiatan sehari-hari. Apalagi saat Covid-19, ekonomi dunia hampir lumpuh, namun Bupati Taput Pak Nikson saat itu, mengajukan dana PEN sampai Rp400 M dari pemerintah pusat. Dan saat itu masyarakat Taput bertumbuh ekonominya sampai 1,5 persen”, ucap Satika.
Karenanya ia meminta jangan sampai masyarakat salah dalam memilih pemimpin.
Pilihlah pemimpin yang tulus, jujur dan peduli kepada rakyatnya.
“Kalau saya terpilih menjadi Bupati di Kabupaten Taput akan mengabdi dan bekerja untuk kebaikan dan kasih sayang,” ujar Satika Simamora dengan optimis.
Turut hadir Ketua Umum Tim Pemenangan Satika-Sarlandy, Nikson Nababan, Cawabup Taput, Sarlandy Hutabarat, Anggota DPRD Sumut Fraksi PDIP, Paltak Siburian, para tokoh adat, masyarakat serta tokoh agama.
Pada saat ramah tamah tersebut, Nikson Nababan juga turut melantik para pengurus TPS dan relawan Satika-Sarlandy, guna mengawal suara dan kemenangan paslon nomor urut 1.
Sarlandy Hutabarat dalam orasi politiknya meminta masyarakat Pulau Sibandang dan Muara pada umumnya untuk selalu menjaga semangat hingga hari pelaksanaan Pilkada, 27 November 2024.
“Kemenangan Satika-Sarlandy adalah karena semangat dari semua masyarakat di Pulau Sibandang. Semoga Tuhan mendengarkan doa dan harapan kita agar pada 27 November 2024, Satika Simamora dan Sarlandy Hutabarat menang,” ujarnya.
Ia mengajak masyarakat untuk satu pikiran dan satu tujuan dalam memenangkan Satika-Sarlandy. Setelah pertemuan ini, mulailah mengajak keluarga, saudara, teman dan tetangga untuk memilih paslon nomor urut 1.
“Saya ucapkan selamat untuk tim TPS yang baru dilantik. Kalian semua adalah pilihan Tuhan. Di negara demokrasi tidak mengenal dinasti. Suara rakyat adalah suara Tuhan. Katakan kalau Satika-Sarlandy adalah pilihan Tuhan dan masyarakat di Kabupaten Taput”, ujar Sarlandy .
Anggota DPRD Sumut Paltak Siburian turut menguatkan bahwa Taput sangat membutuhkan pembangunan yang berkelanjutan, mengingat pondasi yang sudah dibangun Bupati Taput dua periode, Nikson Nababan harus semakin dikuatkan.
“Ini bukan persoalan Sartika Simamora, bukan persoalan Sarlandy Hutabarat dan ini bukan persoalan Nikson Nababan. Namun ini adalah persoalan anak dan cucu kita lima tahun ke depan,” tegas dia.
Isu dinasti yang disebarkan paslon lain, kata dia adalah omong kosong. Indonesia menganut sistem demokrasi bukan kerajaan. Ia mengaku bangga dan tidak akan malu jika nanti Kabupaten Taput dipimpin sosok perempuan. Bahkan menurutnya inilah saatnya setelah 79 tahun lamanya Kabupaten Taput berdiri akan dipimpin seorang perempuan yang tangguh.
“Saya juga meminta agar pada 27 November 2024, usai memilih jangan langsung meninggalkan bilik suara. Kawal bilik suara sampai penghitungan suara,” ucap Paltak Siburian. (T1)