Peru (buseronline.com) – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto mengadakan pertemuan bilateral dengan Presiden Republik Sosialis Vietnam, Luong Cuong, di hotel tempat Presiden Prabowo bermalam di Lima, Peru, Jumat.
Pertemuan tersebut berlangsung di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) APEC 2024 dan difokuskan pada penguatan kemitraan strategis antara kedua negara.
Dalam sambutannya, Presiden Prabowo mengucapkan selamat atas pelantikan Presiden Luong Cuong yang berlangsung pada 21 Oktober 2024.
Ia mengapresiasi kehadiran Wakil Presiden Vietnam dalam upacara pelantikannya sebagai Presiden Republik Indonesia sehari sebelumnya.
“Hubungan Indonesia-Vietnam telah terjalin selama 70 tahun dengan sangat baik. Kami berharap dapat terus meningkatkan kemitraan strategis ini,” ujar Presiden Prabowo.
Presiden Prabowo juga menegaskan pentingnya hubungan erat kedua negara di kawasan Asia Tenggara, seraya menyoroti sejarah panjang perjuangan Vietnam melawan kolonialisme.
Ia menyampaikan komitmen Indonesia untuk mempercepat proses ratifikasi perjanjian Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) dan menyelesaikan pengaturan pelaksanaannya.
“Kerja sama ekonomi kita sangat baik, dan kami ingin memperkuat kerja sama tersebut di masa mendatang,” tambahnya.
Presiden Vietnam Luong Cuong mengapresiasi hubungan bilateral yang kuat antara kedua negara.
Ia optimistis bahwa di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo, Indonesia akan terus mencapai kemajuan yang signifikan.
“Saya percaya bahwa di bawah kepemimpinan dan kapasitas yang Anda miliki, Anda akan terus membawa Indonesia ke tingkat yang lebih tinggi,” kata Presiden Luong Cuong.
Presiden Luong Cuong mengusulkan peningkatan hubungan bilateral menjadi comprehensive strategic partnership pada peringatan 70 tahun hubungan diplomatik kedua negara tahun depan.
Ia juga berharap Indonesia mendukung penyelesaian isu kawasan seperti Laut China Selatan melalui pendekatan hukum internasional, termasuk dalam forum global seperti PBB.
Di bidang ekonomi, kedua pemimpin sepakat untuk mencapai target perdagangan sebesar USD18 miliar.
Presiden Luong Cuong menyarankan agar kedua negara memperluas pasar dan meningkatkan fasilitas perdagangan melalui koordinasi kementerian terkait.
“Saya kira kita harus menyarankan agar kedua belah pihak dapat memperluas pasar mereka dan saya telah meminta menteri terkait untuk memperluas pasar kita,” ungkapnya.
Pertemuan ini turut dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Luar Negeri Sugiono, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, Penasehat Khusus Presiden Bidang Pertahanan Nasional Dudung Abdurachman, dan Duta Besar Republik Indonesia di Lima Ricky Suhendar.
Pertemuan bilateral ini menjadi momentum penting untuk memperkuat kerja sama strategis di berbagai bidang, sekaligus mempererat hubungan diplomatik yang telah terjalin selama tujuh dekade. (R)