26.7 C
Medan
Jumat, November 22, 2024

Pendidikan dan Kemitraan Global untuk Pembangunan Berkelanjutan di Jepang

Berita HariIni

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Fukuoka (buseronline.com) – Kyushu University Asia Week 2024 yang bertema “Sharing Cultures-Enhancing Peace and Friendship” sukses digelar pada 5–9 November 2024 di Fukuoka, Jepang.

Kegiatan ini bertujuan untuk mempromosikan pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan serta memperkuat kerja sama internasional melalui berbagai skema kolaborasi, salah satunya adalah pertukaran internasional.

Pada tahun 2024, Kyushu University Asia Week memasuki tahun kelima penyelenggaraannya. Rangkaian acara yang diadakan di Kampus Ito, Kyushu University ini meliputi Asian and Oceanian Award, SDGs Seminar, dan Brown Bag Seminar yang fokus pada kawasan Asia dan Oceania.

Selain itu, acara bertema Indonesia, yang dilaksanakan pada 8 November, menjadi sorotan utama, mengangkat kisah para diaspora Indonesia di Jepang dalam acara “Story of Indonesian Diaspora in Japan.”

Acara ini dibuka oleh Wakil Rektor Kyushu University, Shimizu Shuji, yang memberikan apresiasi terhadap kontribusi Indonesia dalam memeriahkan kegiatan ini.

Ia juga menyampaikan bahwa Indonesia menjadi salah satu negara dengan jumlah pelajar internasional terbesar di Kyushu University, berada di posisi ketiga setelah Tiongkok dan Korea Selatan.

Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Tokyo, Amzul Rifin, turut mengapresiasi acara ini dan berharap dapat membuka peluang kolaborasi riset antara Jepang dan Indonesia.

Ia juga berharap kegiatan ini dapat memperluas jejaring para peneliti Indonesia yang berkarir di Jepang serta mempererat kerja sama dengan lembaga riset dan universitas di tanah air.

Acara “Story of Indonesian Diaspora in Japan” dibagi menjadi dua sesi utama. Pada sesi plenary, lima pembicara utama membagikan pengalaman dan penelitian mereka.

Di antaranya adalah Helmindawati Ishibashi dari Chikushi Jogakuen University, yang menceritakan pengalamannya mengajarkan bahasa dan budaya Indonesia kepada masyarakat Jepang, serta Fumihiko Yokota dari Kyushu University yang memaparkan penelitian terkait penyakit menular di masyarakat yang menua di Asia.

Selain itu, Kuniyoshi Shimizu dari Kyushu University memaparkan pemanfaatan sumber daya alam Indonesia, seperti jamu dan tanaman akar wangi, untuk pembangunan berkelanjutan.

Sastia Putri dari Osaka University juga membagikan penelitiannya mengenai metabolomik berbasis spektrometri massa untuk meningkatkan kualitas produk pertanian Indonesia. Sementara itu, Muhammad Aziz dari University of Tokyo mempresentasikan penelitian tentang kolaborasi penelitian energi hidrogen antara Jepang dan Indonesia.

Pada sesi kedua, Flash Talk Session, sepuluh diaspora Indonesia dari berbagai sektor, termasuk akademisi, praktisi, dan pengusaha, berbagi pengalaman dan penelitian mereka.

Mereka juga membahas peran alumni, khususnya dari Kyushu University, dalam membantu mahasiswa Indonesia mencari peluang kerja di Jepang dan Indonesia setelah menyelesaikan pendidikan mereka.

Acara ini ditutup dengan pengenalan Ikatan Ilmuwan Internasional Indonesia (I-4) oleh Irwan L Simanullang, yang memperkenalkan komunitas ini sebagai wadah untuk memperkuat jejaring antara peneliti senior dan junior Indonesia, baik di dunia akademis maupun riset industri.

Kyushu University Asia Week 2024 berhasil mempererat kerja sama internasional serta membuka peluang kolaborasi yang bermanfaat bagi pendidikan dan riset di Indonesia dan Jepang. (R)

Berita Lainnya

Berita Terbaru