Tangerang (buseronline.com) – Menteri Kesehatan RI Budi Sadikin meresmikan fasilitas cyclotron dan digital PET/CT scan Omni Legend di Rumah Sakit Mandaya Royal Puri, Tangerang, Jumat.
Teknologi canggih ini diharapkan mampu meningkatkan layanan deteksi dini kanker sekaligus mengurangi ketergantungan masyarakat Indonesia pada layanan kesehatan di luar negeri.
“Alat ini mahal, belum banyak rumah sakit yang memilikinya, tapi manfaatnya sangat besar. Dengan cyclotron dan digital PET/CT scan, kita bisa mendeteksi penyebaran sel tumor lebih akurat. Pasien dapat dirawat di dalam negeri, tanpa perlu ke Singapura. Potensi devisa ratusan triliun rupiah bisa kita hemat,” ujar Menkes Budi.
Menurut data WHO melalui The International Agency for Research on Cancer (IARC), pada 2022 terdapat 408.661 kasus baru kanker di Indonesia dengan 242.988 kematian.
Menkes Budi menekankan pentingnya skrining rutin, diagnosis dini, dan pengobatan berkualitas untuk menekan angka kematian akibat kanker.
Cyclotron dan digital PET/CT scan menjadi bagian dari upaya pemerintah meningkatkan layanan deteksi dini kanker. Alat ini dapat memindai kanker dengan resolusi lebih tajam, waktu pemeriksaan lebih cepat, dan hasil diagnosis yang lebih akurat.
Dr Ben Widaya, Presiden Direktur Mandaya Hospital Group menjelaskan bahwa cyclotron bertindak seperti tinta dalam printer PET Scan, menghasilkan zat pelacak radioaktif yang membantu dokter mendeteksi kanker lebih baik.
Pemerintah juga tengah mempercepat pembangunan jejaring PET Scan dan cyclotron di seluruh Indonesia. Saat ini, fasilitas cyclotron sudah tersedia di RSK Dharmais, RS MRCCC Siloam, dan RS Gading Pluit. Targetnya, hingga 2027, seluruh pulau besar di Indonesia memiliki akses ke fasilitas PET Scan.
“Target kami adalah memasang enam PET Scan di 2024, sembilan di 2025, dan satu lagi di 2027. Untuk mendukung itu, jaringan cyclotron harus mampu mendistribusikan radiofarmaka ke seluruh Indonesia,” jelas Menkes Budi.
Menkes Budi menegaskan, rumah sakit swasta memiliki peran penting dalam mendukung layanan kesehatan premium bagi masyarakat kelas menengah atas. Ia mendorong rumah sakit swasta untuk meningkatkan kualitas layanan, baik dari sisi teknologi, fasilitas, maupun tenaga medis.
“Rumah sakit pemerintah saja tidak cukup. Kita butuh kolaborasi lintas sektor agar semua alat canggih ini dapat dimanfaatkan optimal, termasuk dengan dukungan BAPETEN untuk keamanan teknisnya,” tutup Menkes Budi.
Dengan fasilitas ini, diharapkan pasien kanker di Indonesia semakin mudah mendapatkan layanan kesehatan berkualitas tanpa harus ke luar negeri. (R)