Jakarta (buseronline.com) – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI melalui Direktorat Imunisasi menggelar peringatan 50 tahun Program Imunisasi dengan tema “Bergerak Bersama Lindungi Generasi Bangsa” di The Park Pejaten Village Mall, Jakarta.
Acara ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya imunisasi sebagai salah satu upaya paling efektif dalam pencegahan penyakit yang dapat dicegah dengan vaksinasi (PD3I).
Plt Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes, Dr Yudhi Pramono menyampaikan bahwa acara ini bukan hanya inisiatif Kemenkes, melainkan hasil kerja sama antara kementerian/lembaga pusat, pemerintah daerah, dan masyarakat.
“Kami melaksanakan kegiatan ini bersama-sama dengan berbagai sektor lainnya, karena ini adalah langkah penting dalam memperkuat program imunisasi di Indonesia,” ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Pengelolaan Imunisasi Ditjen P2P Kemenkes, dr Prima Yosephine menekankan bahwa program imunisasi di Indonesia terus berkomitmen untuk memperluas jangkauan dan memperkuat pelaksanaannya.
“Pencapaian ini adalah hasil kerja keras tenaga kesehatan di pemerintah pusat dan daerah, mitra pembangunan, serta masyarakat yang percaya pada manfaat imunisasi,” jelas dr Prima.
Ia juga mengajak masyarakat untuk menjadikan momentum ini sebagai kesempatan untuk lebih aktif memberikan imunisasi, demi masa depan Indonesia yang lebih sehat dan kuat.
Imunisasi telah terbukti menurunkan angka kematian akibat penyakit menular seperti campak, polio, dan pneumonia. Meskipun cakupan imunisasi di Indonesia terus meningkat, masih ada tantangan yang dihadapi, seperti kurangnya pengetahuan, keterbatasan akses, dan ketakutan terhadap efek samping vaksin.
Sebagai bagian dari peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-60, acara ini juga menghadirkan talkshow interaktif yang disiarkan secara luring dan daring melalui akun Instagram resmi Kemenkes RI.
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang faktor-faktor yang menyebabkan keterlambatan atau ketidaklengkapan imunisasi di beberapa wilayah.
Mila, salah seorang pengunjung mall yang hadir bersama kedua anaknya, merasa kegiatan ini sangat bermanfaat. Sebagai orang tua, ia mendapatkan informasi lebih mengenai imunisasi, terutama bagi anak-anak yang belum mendapatkan imunisasi lengkap atau terlambat.
“Ini sangat berguna, apalagi untuk ibu-ibu yang mungkin anaknya sudah terlewat imunisasinya,” kata Mila.
Keberadaan playground untuk anak-anak di lokasi acara juga menjadi daya tarik tersendiri, memungkinkan ibu dan anak untuk berinteraksi sambil mendapatkan edukasi tentang imunisasi.
Kegiatan ini diharapkan dapat menjangkau lebih banyak komunitas, memberikan edukasi yang lebih baik, dan meningkatkan cakupan imunisasi melalui kolaborasi lintas sektor, termasuk penyedia layanan kesehatan, organisasi lokal, dan masyarakat luas. (R)