Jakarta (buseronline.com) – Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah (RSJPD) Harapan Kita terus memperkokoh posisi sebagai pusat unggulan layanan jantung di Indonesia.
RS Harapan Kita tidak hanya menjadi pemimpin dalam bidangnya, tetapi juga berperan aktif dalam mengedukasi dan mendampingi rumah sakit lain di seluruh Indonesia dalam meningkatkan kualitas layanan jantung.
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menegaskan bahwa RS Harapan Kita memiliki peran strategis dalam pengembangan layanan jantung di berbagai tingkatan fasilitas kesehatan.
“RS Harapan Kita harus menjadi penggerak dalam mendidik, membimbing, dan berbagi ilmu dengan rumah sakit lain agar mampu memberikan pelayanan sebaik Harapan Kita. Rumah Sakit Harapan Kita adalah juaranya,” ujarnya.
Salah satu terobosan besar yang akan dilaksanakan adalah distribusi alat Elektrokardiogram (EKG) ke 10.000 Puskesmas di seluruh Indonesia mulai tahun 2025.
Alat ini akan memungkinkan Puskesmas mendeteksi dini gejala penyakit jantung dan melakukan prosedur darurat trombolitik untuk mengatasi penyumbatan pembuluh darah.
Harapan dari langkah ini adalah terciptanya respons cepat yang dapat menyelamatkan lebih banyak nyawa. Selain itu, RS Harapan Kita juga berfokus pada pengoptimalan fungsi cath lab di berbagai daerah.
Dari 100 fasilitas cath lab yang ada, hanya 84 yang saat ini aktif akibat keterbatasan tenaga medis. RS Harapan Kita diharapkan dapat mengatasi tantangan ini dengan memastikan tersedianya tenaga medis terlatih serta memaksimalkan penggunaan peralatan canggih yang sudah ada.
Direktur Utama RS Harapan Kita, Dr dr Iwan Dakota SpJP (K) menyampaikan bahwa saat ini, 23 provinsi di Indonesia sudah mampu melakukan bedah jantung terbuka, dan angka ini diperkirakan akan meningkat menjadi 24 provinsi dalam waktu dekat.
Bahkan, pada kuartal pertama tahun depan, diharapkan 34 provinsi di Indonesia dapat melaksanakan operasi bedah jantung terbuka.
Sebagai bagian dari upaya untuk terus meningkatkan kualitas layanan, RS Harapan Kita juga akan segera meluncurkan pusat pendidikan untuk dokter penyakit jantung dan pembuluh darah berbasis rumah sakit, yang akan dimulai pada Februari mendatang.
Pada acara perayaan ulang tahun ke-39, RS Harapan Kita juga meluncurkan dua layanan inovatif: layanan genomik dan heartfit.
Layanan genomik dirancang untuk memprediksi risiko penyakit jantung berdasarkan faktor genetik, sementara heartfit bertujuan untuk menjaga kebugaran tubuh dan mencegah penyakit kardiovaskular dengan program diet dan latihan fisik yang dipersonalisasi.
“Melalui layanan genomik dan heartfit, kami ingin memberikan alat yang dapat membantu masyarakat lebih memahami faktor risiko mereka terhadap penyakit jantung dan mengambil langkah preventif yang lebih tepat,” jelas Dr Iwan Dakota.
Dengan berbagai terobosan ini, RS Harapan Kita berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas layanan kesehatan jantung di Indonesia dan menjadi pusat edukasi bagi fasilitas kesehatan lainnya di tanah air. (R)