Jakarta (buseronline.com) – Direktorat Tindak PPA dan Pidana Perdagangan Orang (PPO) Bareskrim Polri diterjunkan untuk mengasistensi penanganan kasus pembunuhan yang melibatkan remaja berinisial MAS (14) terhadap ayahnya, APW (40), dan neneknya, RM (69), di Cilandak, Jakarta Selatan. Kasus ini memicu perhatian publik mengingat pelaku masih berusia sangat muda.
Brigjen Pol Desy Andriani, Direktur PPA dan PPO Bareskrim Polri mengatakan bahwa pihaknya telah terlibat langsung dalam asistensi ke unit PPA Polres Jakarta Selatan.
Untuk mendalami lebih jauh latar belakang kasus ini, Bareskrim bekerja sama dengan sejumlah pihak, termasuk Asosiasi Psikologi Forensik (Apsifor) dan UPTDPPA Pemprov DKI.
“Selain menangani perkara ini, kami juga akan memberikan pendampingan terhadap ibu tersangka, AP, yang kini sedang menjalani perawatan di rumah sakit akibat luka-luka yang dideritanya. Setelah kondisinya stabil, kami akan memberikan dukungan psikologis,” ujar Desy dalam keterangannya, Selasa.
Selain pihak keluarga, kepolisian juga meminta keterangan dari pihak sekolah tempat tersangka bersekolah. Menurut keterangan yang diperoleh dari kepala sekolah dan dewan guru, tersangka dikenal sebagai siswa yang pintar, baik, dan ramah.
Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan AKP Nurma Dewi menyatakan bahwa pihak sekolah memberikan informasi positif terkait keseharian pelaku. “Siswa ini dikenal sebagai anak yang baik, ramah, dan cenderung pintar. Interaksinya dengan guru juga sangat baik,” ungkap Nurma.
Kasus ini kini masih dalam penyidikan, dengan fokus pada pengumpulan bukti-bukti dan pemahaman lebih lanjut mengenai latar belakang psikologis pelaku. Pendekatan yang melibatkan ahli psikologi forensik diharapkan dapat memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai kondisi mental pelaku yang terlibat dalam tindakan kriminal yang ekstrem.
Langkah Hukum dan Pemulihan Kesehatan
Penanganan kasus ini menekankan pentingnya pemulihan bagi ibu tersangka yang sedang dalam perawatan medis, dengan harapan proses penyidikan berjalan lancar, sembari memberi perhatian pada aspek psikologis dari semua pihak yang terlibat.
Kasus ini terus berkembang, dan pihak kepolisian berkomitmen untuk menyelesaikan proses hukum dengan cermat dan hati-hati, mengingat usia pelaku yang masih di bawah umur. (R)