Medan (buseronline.com) – Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama (Kemenag) Kamaruddin Amin mengungkapkan rencana penyusunan kurikulum masjid sebagai langkah meningkatkan kualitas layanan keagamaan di Indonesia.
Hal ini disampaikan saat kunjungan kerja di Medan, Sumut, seperti dikutip dari situs resmi Kanwil Kemenag Sumut.
Kamaruddin menjelaskan bahwa kurikulum ini bertujuan untuk memberikan pedoman yang terstandar bagi penyuluh dan dai dalam menjalankan program masjid.
Ia mencontohkan program ceramah setelah salat zuhur dengan tema tertentu sebagai salah satu bentuk kegiatan yang bisa diatur dalam kurikulum tersebut.
“Beberapa masjid sudah menerapkan kurikulum serupa, tetapi hasilnya beragam karena belum ada konsep standar. Dengan adanya kurikulum ini, kami berharap kualitas layanan di masjid bisa lebih meningkat,” ujar Kamaruddin.
Ketua Tim Kemasjidan Hisab Rukyat, dan Bina Syariah Kanwil Kemenag Sumut, H Khairul Amru Siregar menyambut baik rencana tersebut. Ia menilai kurikulum ini tidak hanya meningkatkan kualitas kegiatan masjid, tetapi juga mendukung program seperti masjid ramah anak dan lansia.
“Kami tentunya akan mengikuti arahan dari pusat. Ini adalah langkah baik yang berdampak positif bagi umat,” ujar Khairul Amru.
Ia juga mengungkapkan bahwa saat ini di Sumut belum ada kurikulum standar untuk masjid. Pengelolaan masjid masih diserahkan kepada Badan Kenaziran Masjid (BKM) masing-masing. Biasanya, kegiatan masjid sebatas ibadah rutin dan pengajian tanpa panduan seragam.
Kepala Kantor Wilayah Kemenag Sumut H Ahmad Qosbi menegaskan bahwa pihaknya siap mendukung penuh implementasi kurikulum masjid tersebut.
Program ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas manajemen masjid sekaligus memperkuat peran masjid dalam kehidupan umat. (R)