Jakarta (buseronline.com) – Polri terus mengintensifkan perang melawan narkoba dengan mentransformasi 290 kampung narkoba menjadi kampung bebas narkoba. Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengungkapkan, hingga saat ini, 90 kampung telah berhasil berubah melalui pendekatan komprehensif yang melibatkan edukasi, pemberdayaan masyarakat, dan penegakan hukum.
“Kami ingin mengubah wilayah yang terdeteksi sebagai kampung narkoba menjadi kampung bebas narkoba. Ini adalah kerja bersama antara Polri, kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah,” ujar Kapolri dalam konferensi pers bersama Menko Polhukam Budi Gunawan di Mabes Polri, Kamis.
Program ini sejalan dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto yang menempatkan pemberantasan narkoba sebagai salah satu program prioritas. Menko Polhukam Budi Gunawan juga telah membentuk desk khusus pemberantasan narkoba yang dipimpin langsung oleh Kapolri.
Kapolri menegaskan, keberhasilan mengubah 90 kampung narkoba menjadi kampung bebas narkoba tidak hanya tentang penindakan hukum. Polri juga aktif melakukan penyuluhan, memasukkan kurikulum anti-narkoba ke sekolah, dan memberikan edukasi kepada masyarakat setempat.
“Ini adalah langkah strategis untuk memberikan efek jera sekaligus membangun kesadaran masyarakat. Dari total 290 kampung narkoba yang terdeteksi, 90 sudah kami ubah secara bertahap,” kata Kapolri.
Polri juga mencatat pencapaian besar dalam satu bulan terakhir, di mana telah memproses 3.608 kasus narkoba, menangkap 3.965 tersangka, dan menyita barang bukti senilai Rp2,88 T.
“Angka ini menunjukkan keseriusan kami. Edukasi dan pemberdayaan masyarakat penting, tetapi penegakan hukum tetap menjadi prioritas,” tambahnya.
Kapolri optimistis bahwa dengan sinergi lintas sektor, Indonesia dapat keluar dari jerat peredaran narkoba. Transformasi kampung narkoba menjadi kampung bebas narkoba tidak hanya memberikan harapan baru bagi masyarakat tetapi juga menjadi simbol perjuangan bangsa dalam melawan narkoba. (R)