26 C
Medan
Kamis, Desember 19, 2024

Mendikdasmen Abdul Mu’ti Kunjungi NTT, Soroti Tantangan dan Potensi Pendidikan

Berita HariIni

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Kupang (buseronline.com) – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, bersama Wakil Menteri Fajar Riza Ul Haq, melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Kunjungan bertajuk “Mendikdasmen Mendengar Cerita Pendidikan NTT” ini menjadi momen penting untuk menggali tantangan, potensi, dan inovasi pendidikan di wilayah tersebut.

Dalam acara yang digelar di Kupang, Abdul Mu’ti menegaskan komitmennya untuk memastikan semua anak Indonesia, termasuk di NTT, mendapatkan pendidikan bermutu. “Visi besar kami adalah pendidikan berkualitas untuk semua. Kami berupaya memenuhi hak pendidikan sebagaimana diamanatkan oleh UUD 1945,” ujarnya.

Penjabat Gubernur NTT, Andriko Noto Susanto memaparkan sejumlah tantangan besar yang dihadapi sektor pendidikan di provinsi ini. Dengan lebih dari 1 juta siswa yang tersebar di 14.000 satuan pendidikan, NTT menghadapi masalah besar berupa angka Anak Tidak Sekolah yang mencapai lebih dari 130 ribu. Selain itu, data menunjukkan bahwa hanya 22% sekolah mencapai kompetensi literasi dan numerasi minimal sesuai Asesmen Nasional.

Geografis NTT yang terdiri dari lebih 500 pulau dengan daerah-daerah terisolasi turut memperumit akses pendidikan. “Beberapa siswa harus naik mobil bak terbuka atau mencari sinyal di tempat tinggi untuk belajar daring,” ujar Andriko.

Untuk mengatasi tantangan ini, Pemerintah Provinsi NTT meluncurkan program Gerakan NTT Membaca, NTT Menulis (GENTA BELIS) pada November 2024. Gerakan ini bertujuan meningkatkan literasi pelajar SMA/SMK dan diharapkan merambah ke tingkat SD dan SMP. Selain itu, diterapkan pula Kurikulum Muatan Lokal Pangan Lokal di Kabupaten Timor Tengah Selatan untuk mengajarkan ketahanan pangan kepada generasi muda.

Sementara itu, isu kompetensi guru menjadi perhatian utama. Dari 122 ribu guru di NTT, sekitar 18 ribu belum memenuhi standar pendidikan formal, khususnya di jenjang PAUD. Pemerintah daerah bekerja sama dengan lembaga mitra untuk memberikan pelatihan peningkatan kompetensi.

Menteri Abdul Mu’ti mengapresiasi semangat gotong royong masyarakat dan pemerintah daerah. “Dengan kolaborasi, tantangan besar ini dapat menjadi peluang untuk kemajuan pendidikan di NTT. Generasi muda di sini berhak mendapatkan kesempatan yang sama dengan daerah lain,” katanya.

Kunjungan kerja ini juga mencakup peninjauan ke tiga sekolah di Kupang, yakni Yayasan Harapan Bangsa, SDN Bertingkat Naikoten, dan SDN Naikoten 1. Di sana, Mendikdasmen mensosialisasikan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat.

Melalui kolaborasi lintas sektor, Kemendikdasmen berkomitmen untuk mewujudkan pendidikan yang inklusif dan relevan dengan kebutuhan lokal. “Kami percaya, dengan semangat gotong royong, masa depan cerah generasi muda NTT dapat terwujud,” pungkas Abdul Mu’ti. (R)

Berita Lainnya

Berita Terbaru