25 C
Medan
Kamis, Desember 19, 2024

Kemendikdasmen Implementasikan Pembelajaran Coding dan AI di SMP-SMA dalam Mendukung Transformasi Digital

Berita HariIni

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Jakarta (buseronline.com) -;Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) menggelar Diskusi Kelompok Terpumpun yang membahas pembelajaran sistem pemrograman dan kecerdasan buatan (AI) di jenjang SMP dan SMA.

Kegiatan ini berlangsung pada 5-7 Desember 2024 dan dihadiri oleh Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen) Fajar Riza Ul Haq, Staf Khusus Menteri Bidang Transformasi Digital dan Kecerdasan Buatan Muhammad Muchlas Rowi, serta para kepala sekolah, guru, dan komunitas pengajaran coding dan AI.

Diskusi ini bertujuan untuk merumuskan strategi pembelajaran coding dan AI yang akan diterapkan sebagai mata pelajaran pilihan di SMP dan SMA pada tahun pelajaran 2025-2026.

Fajar Riza Ul Haq dalam sambutannya menekankan pentingnya pengintegrasian kedua topik tersebut ke dalam kurikulum pendidikan untuk mempersiapkan siswa menghadapi era digital.

Pembelajaran coding diharapkan dapat melatih siswa dengan keterampilan berpikir logis dan sistematis, sementara AI akan mengajarkan pengelolaan data dan pengambilan keputusan berbasis teknologi.

“Dengan pembelajaran coding dan AI, kami ingin siswa Indonesia siap bersaing di tingkat global dan berkontribusi pada kemajuan bangsa dalam bidang sains, teknologi, dan pendidikan,” ujar Fajar dalam sambutannya secara daring dari Kupang, NTT, Jumat (6/12/2024).

Selain itu, Fajar juga menambahkan bahwa digitalisasi pendidikan tidak hanya meningkatkan kualitas siswa, tetapi juga membantu guru dalam menyampaikan materi dengan lebih efisien dan kreatif.

Pada kesempatan yang sama, Muhammad Muchlas Rowi menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi wadah bagi berbagai pihak untuk berdiskusi mengenai kebutuhan mendesak dalam pembelajaran coding dan AI.

Ia juga memaparkan beberapa opsi model pembelajaran yang dapat diadopsi, seperti pembelajaran berbasis internet, terhubung (plugged), dan tidak terhubung (unplugged).

“Kami berharap pendidikan coding dan AI dapat diakses oleh semua peserta didik, di mana pun mereka berada,” ujar Muchlas.

Kegiatan ini diharapkan dapat menghasilkan rekomendasi praktis yang akan diterapkan dalam sistem pendidikan di Indonesia, serta memberikan masukan dalam merancang struktur kurikulum dan modul pembelajaran yang mudah diakses oleh seluruh sekolah.

Melalui program ini, Kemendikdasmen berupaya menciptakan generasi muda yang kreatif, inovatif, dan siap menghadapi tantangan global dengan keterampilan digital yang kompeten. (R)

Berita Lainnya

Berita Terbaru