Jakarta (buseronline.com) – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melalui Pusat Krisis Kesehatan (Puskris) mengirimkan bantuan obat-obatan dan perlengkapan medis kepada masyarakat yang terdampak banjir dan tanah longsor di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Bantuan ini bertujuan untuk mencegah terjadinya wabah penyakit yang sering muncul pasca-bencana.
Kepala Puskris Sumarjaya menjelaskan, pengiriman bantuan mencakup berbagai jenis obat-obatan dasar, cairan infus, antibiotik, oksigen konsentrator, serta perlengkapan medis habis pakai yang sangat dibutuhkan di lapangan.
“Banjir yang melanda Kabupaten Sukabumi telah menyebabkan banyak warga terisolasi dan berisiko tinggi terhadap penyakit. Untuk itu, kami segera mengirimkan bantuan guna mengurangi dampak kesehatan yang ditimbulkan,” ujar Sumarjaya.
Bantuan tersebut dikirim pada Jumat (6/12/2024), bersamaan dengan pengiriman 1 ton PMT (Pangan Tambahan) untuk ibu hamil dan balita.
Bupati Sukabumi telah menetapkan status tanggap darurat bencana banjir dan tanah longsor yang berlaku hingga 10 Desember 2024.
Sebagai langkah tindak lanjut, Puskris juga mengirimkan Tim Manajemen untuk mendampingi operasionalisasi Klaster Kesehatan dan HEOC.
Meski posko kesehatan belum didirikan, pelayanan kesehatan difokuskan di puskesmas dan pustu yang masih beroperasi. Sebanyak 15 puskesmas disiagakan untuk melayani para pengungsi, sementara PSC 119 Kota Bogor dan TCK-EMT Type 1 Mobile Regional DKI juga telah dikerahkan untuk membantu memberikan layanan kesehatan di lokasi bencana.
Sumarjaya mengimbau masyarakat terdampak bencana untuk menjaga kebersihan, terutama terkait dengan sanitasi dan air bersih, guna mencegah timbulnya penyakit setelah banjir. “Tetap waspada terhadap potensi penyebaran penyakit dan selalu jaga kesehatan. Ikuti informasi yang diberikan oleh petugas kesehatan,” katanya.
Peristiwa banjir dan tanah longsor yang terjadi pada 4 Desember 2024 ini mengakibatkan 5 orang meninggal dunia, 1 orang dirawat intensif, dan 1.321 orang mengungsi. (R)