Jakarta (buseronline.com) – Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) melalui Direktorat Kursus dan Pelatihan (Diklat) Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi menyelenggarakan Silaturahmi dan Diskusi Pendidikan dengan Lembaga Penyelenggara Kursus dan Pelatihan (LKP) pada Senin.
Acara ini bertujuan untuk memperkuat sektor pendidikan nonformal dengan meningkatkan peran LKP sesuai dengan Asta Cita ke-4 Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia dalam membangun sumber daya manusia (SDM) yang unggul.
Mengusung tema “Penguatan Kursus dan Pelatihan Mewujudkan Pendidikan Bermutu untuk Semua”, acara tersebut dihadiri oleh Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti; Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Tatang Muttaqin; Direktur Kursus dan Pelatihan, Nahdiana, serta berbagai pemangku kepentingan dan pimpinan LKP dari seluruh Indonesia.
Dalam sambutannya, Mendikdasmen Abdul Mu’ti menekankan pentingnya peran LKP dalam menghasilkan lulusan yang kompeten dan siap menghadapi dunia kerja.
“Kursus berasal dari masyarakat dan untuk masyarakat. Apa yang diselenggarakan oleh masyarakat dapat berdampak besar pada keterampilan anak-anak dan kemajuan bangsa,” ujarnya.
Abdul Mu’ti juga menyoroti pentingnya kolaborasi antara penyelenggara pendidikan, dunia usaha dan dunia industri (DUDI), serta pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan nonformal dan memastikan pemerataan layanan pendidikan di seluruh Indonesia.
Menurutnya, kemitraan ini juga bisa membantu mengatasi permasalahan anak usia sekolah yang tidak bersekolah (ATS).
Selain itu, Mendikdasmen mengusulkan strategi kemitraan dengan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), di mana lulusan SMK tidak hanya mendapatkan ijazah tetapi juga sertifikasi kompetensi dari LKP.
“Kita bisa membangun strategi kerja sama yang mutualistik dan mendorong agar tetap produktif bersama-sama,” imbuhnya.
Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Tatang Muttaqin, menggarisbawahi peran penting LKP dalam memajukan SDM Indonesia yang berdaya saing.
Ia juga mendorong LKP untuk memperkokoh kemitraan dan meningkatkan cakupan pendidikan pelatihan di seluruh Indonesia.
Direktur Kursus dan Pelatihan, Nahdiana, menyampaikan bahwa kemitraan dengan pemerintah daerah telah memungkinkan pelaksanaan program Pendidikan Kecakapan Kerja (PKK) dan Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) dengan baik.
Program ini berfokus pada peningkatan keterampilan dan pengurangan angka pengangguran.
Sementara itu, dalam sesi diskusi panel, Direktur LKP Karya Duta, Zoelkifli M Adam, menekankan pentingnya kolaborasi antara LKP, pemerintah, dan dunia usaha dalam memajukan pendidikan nonformal untuk menjawab berbagai tantangan sosial, seperti kesempatan belajar untuk ATS dan pengangguran.
Pemimpin LKP Salon Christie, Mery R Ch Mesah, juga berbagi pengalaman tentang manfaat LKP dalam sektor kecantikan, yang telah memberikan peluang bagi lulusan untuk membuka usaha atau bekerja di luar negeri, seperti di Timor Leste.
Acara ini mempertegas pentingnya kemitraan antara LKP, pemerintah, dan dunia usaha untuk menciptakan pendidikan bermutu yang dapat menjawab tantangan dan kebutuhan masyarakat di Indonesia. (R)