Medan (buseronline.com) – Rumah Sakit (RS) Adam Malik, rumah sakit vertikal milik Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, berhasil mencatatkan sejarah baru dengan melakukan operasi perbaikan koarktasio aorta (Repair Coarctation of the Aorta/CoA) pertama kalinya di rumah sakit tersebut.
Operasi yang sangat kompleks ini dilakukan pada Kamis, dan berhasil pada seorang balita berusia 22 bulan asal Aceh.
Koarktasio aorta adalah kelainan jantung bawaan yang menyebabkan penyumbatan pada aorta, pembuluh darah utama yang membawa darah dari jantung ke seluruh tubuh.
Penyumbatan ini bisa mengarah pada peningkatan tekanan darah, kerusakan jantung, dan bahkan gagal jantung.
Prosedur bedah ini bertujuan untuk menghilangkan sumbatan tersebut dan menghubungkan kembali aorta, guna mencegah komplikasi lebih lanjut seperti gagal jantung dan kematian dini.
Operasi ini dipimpin oleh dr Hashfi Fauzan Raz, SpBTKV, spesialis bedah jantung anak, bersama dr Heru Kurniawan, MKed(An), SpAn-KAKV, spesialis anestesi konsultan jantung, dan tim medis lainnya. Prosedur berlangsung hampir tiga jam di Pusat Jantung Terpadu (PJT) RS Adam Malik.
dr Hashfi menjelaskan, koarktasio aorta merupakan kelainan jantung yang cukup jarang terjadi dan memiliki tingkat kesulitan yang tinggi dalam penanganannya.
“Kami sangat bersyukur bisa melakukan operasi ini dengan sukses. Ini adalah tindakan pertama yang dilakukan di RS Adam Malik, dan kami berharap dapat memberikan manfaat besar bagi masyarakat Sumatera Utara dan sekitarnya,” ungkap dr Hashfi.
Sementara itu, dr Heru menambahkan bahwa operasi ini menghadapi sejumlah tantangan, terutama dalam aspek anestesi dan perawatan pasca-operasi.
“Koordinasi dengan dokter spesialis anak dan tim perawatan intensif sangat penting untuk memastikan pasien dapat pulih dengan baik,” katanya.
Orang tua pasien, Nuri Asrida, mengungkapkan rasa terima kasih kepada tim medis RS Adam Malik yang telah menangani anaknya dengan sangat baik.
“Kami sudah mengetahui kondisi jantung anak sejak lahir, karena berat badannya yang kecil. Setelah dirujuk ke RS Adam Malik dan menggunakan BPJS Kesehatan, kami disarankan untuk melakukan bedah jantung. Kami sangat berharap anak kami bisa tumbuh sehat seperti anak-anak lainnya,” kata Nuri.
Pasien yang merupakan anak kedua dari saudara kembar tersebut kini telah diperbolehkan pulang setelah seminggu menjalani perawatan pasca-operasi dan melanjutkan rawat jalan.
Keberhasilan operasi ini menjadi bukti bahwa RS Adam Malik kini mampu menangani berbagai kelainan jantung bawaan dengan tingkat kesulitan tinggi.
dr Hashfi berharap ini akan mengurangi ketergantungan masyarakat Sumatera Utara pada rumah sakit di luar daerah. “Kami tidak hanya dapat menangani koarktasio aorta, tetapi juga kelainan jantung lainnya, sehingga masyarakat tidak perlu lagi dirujuk ke Jakarta,” pungkasnya. (R)