Bogor (buseronline.com) – Presiden Prabowo Subianto menegaskan pentingnya menjaga kerukunan dan persatuan bangsa di tengah tantangan global yang semakin kompleks.
Hal ini disampaikan dalam sambutannya saat menghadiri Puncak Perayaan HUT ke-60 Partai Golkar di Sentul International Convention Center (SICC), Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis.
“Kita harus waspada, kita tidak boleh pecah, kita tidak boleh diadu domba. Kita menjaga kerukunan antara umat agama, suku, kelompok etnis, dan ras. Ini tanggung jawab kita semua sebagai pemimpin,” ujar Presiden.
Presiden menekankan bahwa perdamaian tidak datang secara cuma-cuma, melainkan hasil dari kerja keras dan kolaborasi semua pihak. Ia juga mendorong para pemimpin dari berbagai lapisan untuk tetap bersatu meskipun terdapat perbedaan pendapat.
“Kuncinya adalah kalau semua unsur pemimpin dari semua lapisan bisa rukun bersatu. Tidak berarti kita tidak beda pendapat, tapi di ujungnya kita tidak boleh bermusuhan. Saya tidak pernah mau terpancing untuk membenci,” tambahnya.
Presiden juga menyoroti peran media sosial yang bisa menjadi alat pemecah belah jika tidak digunakan dengan bijak. Ia mengingatkan masyarakat untuk berhati-hati terhadap berita palsu yang beredar di platform tersebut.
“Sosmed, saya kadang-kadang kaget juga, apa lagi ini? Prabowo menghardik siapa? Prabowo memaki-maki, enggak ada. Saya lihat, waduh, di mana? Saya cek, rupanya hoaks. Terlalu gampang bikin hoaks, terlalu gampang bikin fake news,” ujar Presiden.
Dalam acara yang dihadiri oleh sejumlah tokoh politik dan masyarakat tersebut, Presiden Prabowo kembali menekankan pentingnya persatuan dan musyawarah dalam menyelesaikan berbagai perbedaan.
Ia berharap kerukunan yang terjaga dapat menjadi modal utama bagi bangsa Indonesia untuk menghadapi berbagai tantangan global. (R)