Jakarta (buseronline.com) – Dalam rangkaian acara Gelar Karya Prestasi Anak Bangsa 2024, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) menyelenggarakan Seminar Nasional Sustainable Development Goals (SDGs) bertema “Mewujudkan Ekosistem Talenta Kolaboratif untuk Pembangunan Berkelanjutan” di Plasa Insan Berprestasi, Kompleks Kemendikdasmen, Jakarta, Kamis.
Seminar ini menghadirkan Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Atip Latipulhayat, Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Stella Christie, serta Staf Ahli Menteri PPN/Bappenas Pungkas Bahjuri Ali untuk membahas peran pendidikan dalam mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs).
Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Atip Latipulhayat menekankan pentingnya pendidikan sebagai elemen utama keberlanjutan. Menurutnya, sistem pendidikan harus memberikan pemahaman mendalam kepada siswa tentang pengelolaan sumber daya secara bijak.
“Pendidikan harus mengenalkan siswa pada lingkungan di mana mereka berada, sekaligus mengasah talenta mereka untuk menjawab tantangan keberlanjutan secara kolaboratif. Kata kunci dari SDGs adalah keberlanjutan, dan ini bisa dicapai jika seluruh talenta unik individu dioptimalkan,” ujar Atip.
Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Stella Christie menyoroti pentingnya strategi yang harus diambil siswa di jenjang pendidikan tinggi untuk mendukung keberlanjutan. Ia menyebutkan tiga langkah utama:
1. Membangun jejaring dengan mahasiswa lain, dosen, dan dunia industri.
2. Mengambil inisiatif untuk berkontribusi aktif.
3. Menciptakan kesempatan dengan gerakan inovatif yang mendukung SDGs.
“Mahasiswa harus mampu memanfaatkan peluang dan menjalin kolaborasi untuk menghasilkan dampak nyata dalam pembangunan berkelanjutan,” kata Stella.
Staf Ahli Menteri PPN/Bappenas, Pungkas Bahjuri Ali menekankan tiga pilar utama SDGs, yaitu lingkungan, sosial, dan ekonomi. Ia menegaskan bahwa inovasi harus menghasilkan tidak hanya keuntungan ekonomi tetapi juga dampak sosial.
“Kami terus mendorong inovasi yang berorientasi pada profit sekaligus memberikan manfaat sosial yang signifikan. Pemerintah melalui Bappenas juga menyediakan beasiswa untuk meningkatkan keterampilan dan soft skill, khususnya dalam kepemimpinan,” jelas Pungkas.
Seminar ini bertujuan menginspirasi generasi muda untuk berperan aktif dalam pembangunan berkelanjutan. Kemendikdasmen mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersinergi membangun ekosistem talenta yang kolaboratif, inovatif, dan mendukung tercapainya tujuan SDGs.
“Semua pihak harus bersama-sama memastikan bahwa tidak ada satu pun yang tertinggal dalam upaya menciptakan dunia yang lebih baik,” ujar Atip.
Seminar ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam memperkuat peran pendidikan Indonesia sebagai motor penggerak pembangunan berkelanjutan. (R)