Jakarta (buseronline.com) – Hingga 30 November 2024, anggaran pendidikan dalam APBN 2024 telah terealisasi sebesar Rp504,0 T. Anggaran tersebut dialokasikan untuk mendukung pelaksanaan berbagai program pendidikan yang bertujuan meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia.
“Anggaran pendidikan adalah bagian dari investasi publik yang mendukung daya saing bangsa,” ujar Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara dalam konferensi pers APBN Kita yang digelar di Jakarta, Rabu.
Anggaran pendidikan ini disalurkan melalui tiga jalur utama: Belanja Pemerintah Pusat (BPP) sebesar Rp171,9 T, Transfer ke Daerah (TKD) sebesar Rp317 T, dan Pembiayaan sebesar Rp18,1 T.
1. Belanja Pemerintah Pusat (BPP): Rp171,9 Triliun
Dana ini mendukung program-program utama, seperti:
Program Indonesia Pintar (PIP): Membantu 21,1 juta siswa.
Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP Kuliah): Mendukung 1,1 juta mahasiswa.
Beasiswa LPDP: Diberikan kepada 55.809 penerima.
Bantuan Operasional Sekolah (BOS): Untuk 9,4 juta siswa di 55.084 sekolah.
Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Negeri (BOPTN): Untuk 197 perguruan tinggi negeri.
Tunjangan Guru Non-PNS dan Dosen: Mendukung 652,5 ribu guru serta 79,7 ribu dosen.
2. Transfer ke Daerah (TKD): Rp317 Triliun
Melalui TKD, anggaran digunakan untuk:
BOS bagi 43,7 juta siswa di 46,7 ribu satuan pendidikan.
Bantuan Operasional Pendidikan Anak Usia Dini (BOP PAUD) bagi 6,2 juta anak di 3.611 satuan PAUD.
Rehabilitasi 5.404 ruang kelas.
Gaji dan tunjangan profesi guru untuk 1,58 juta guru.
Dukungan untuk pengelolaan 109 museum.
3. Pembiayaan: Rp18,1 Triliun
Dana pembiayaan mencakup alokasi untuk dana abadi pendidikan, termasuk dana abadi LPDP yang memberikan beasiswa untuk studi S2 dan S3, baik di dalam maupun luar negeri.
Wamenkeu menegaskan bahwa alokasi besar pada sektor pendidikan merupakan wujud nyata komitmen pemerintah dalam membangun SDM yang unggul dan kompetitif.
Program-program yang didukung melalui APBN diharapkan dapat memperluas akses pendidikan yang berkualitas, meningkatkan mutu pembelajaran, dan memperkuat daya saing bangsa di masa depan.
Dengan berbagai capaian ini, pemerintah optimistis sektor pendidikan akan semakin berkontribusi pada pembangunan nasional yang berkelanjutan. (R)