Jakarta (buseronline.com) – Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) RI Anggito Abimanyu membuka Training Artificial Intelligence for Strategic Planning Batch III dengan menekankan peran penting kecerdasan buatan (AI) dalam mendukung transformasi strategis di Kementerian Keuangan.
Pelatihan yang dimulai pada pukul 07.00 WIB tersebut dihadiri oleh sejumlah peserta yang merupakan bagian dari generasi pertama yang akan membangun dan memanfaatkan AI di lingkungan kementerian.
Anggito menekankan bahwa kesempatan untuk terlibat dalam pelatihan ini adalah kesempatan langka.
“Kamu adalah bagian dari gelombang pertama yang membangun generasi AI di Kementerian Keuangan. Bersyukurlah, tidak semua orang mendapat kesempatan ini,” ujarnya.
Ia juga mengingatkan peserta agar dapat beradaptasi dengan cepat dan menguasai berbagai teknologi terkait, seperti prompting, machine learning, hingga data analytics.
Lebih lanjut, Anggito menyatakan bahwa AI berpotensi menggantikan pekerjaan manual, termasuk di sektor pemerintahan.
Oleh karena itu, peserta pelatihan diharapkan untuk tidak hanya menguasai aspek teknis, tetapi juga memanfaatkan AI sebagai alat untuk mempercepat proses kerja dan mengambil keputusan yang lebih baik berbasis data.
“Jangan berharap saya jadi admin. Semua menjadi ahli prompting, membuat data analytics, machine learning, deep learning, lalu AI generative,” tegasnya.
Namun, Wakil Menteri Keuangan ini juga mengingatkan tentang potensi penyalahgunaan teknologi AI. Ia merujuk pada kasus penipuan di Malaysia yang memanfaatkan AI untuk merekayasa suara dan video.
“Untuk tidak ditipu, kamu harus ahli. Bukan untuk menipu, tetapi untuk first line of defense,” ungkapnya.
Anggito juga menyoroti pentingnya aspek manusia dalam pemanfaatan AI. Menurutnya, kejujuran hati, pemikiran yang masuk akal, dan tindakan yang cermat adalah hal-hal yang sangat penting dalam menggunakan AI.
Meskipun AI dapat memproses data dalam berbagai bentuk, manusia tetap memiliki peran utama dalam menyelaraskan hati, pikiran, dan tindakan untuk tujuan yang lebih baik.
Dalam penutupan sesinya, Anggito berpesan kepada peserta agar memanfaatkan pelatihan ini dengan maksimal dan menjadikannya sebagai langkah awal untuk memberikan nilai tambah dalam pekerjaan mereka. “Ini baru permulaan,” tutupnya.
Pelatihan ini diharapkan dapat menjadi awal perubahan besar dalam pemanfaatan AI di Kementerian Keuangan, terutama dalam penyusunan strategi perencanaan kebijakan publik yang lebih baik dan berbasis data. (R)